News
Sabtu, 2 Desember 2023 - 15:25 WIB

Seratusan Pengungsi Rohingya Kembali Mendarat di Sabang Aceh, Ditolak Warga

Newswire  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah imigran etnis Rohingya beristirahat di Meunasah atau Masjid setelah terdampar di kawasan pesisir Desa Kulee, Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie, Aceh, Minggu (19/11/2023). Pemerintah setempat menyatakan sebanyak 241 orang imigran etnis Rohingya terdiri dari laki-laki dan perempuan dewasa serta anak-anak, termasuk diantaranya bayi yang terdampar di daerah itu merupakan gelombang ketiga dan saat ini ditampung sementara di Meunasah atau Masjid di kabupaten Pidie, Aceh. ANTARA FOTO/Ampelsa/aww.

Solopos.com, SABANG — Sebanyak 139 pengungsi Rohingya kembali mendarat di wilayah pesisir pantai Ie Meulee Kecamatan Sukajaya Kota Sabang, Aceh, dan mereka mendapat penolakan dari warga setempat.

“Iya (kedatangan imigran Rohingya) di kawasan desa Ie Meulee, jumlahnya sekitar 139 orang,” kata Camat Sukajaya Syahrial yang dikonfirmasi dari Banda Aceh, Sabtu (2/12/2023), dilansir Antara.

Advertisement

Para imigran Rohingya tersebut mendarat di pesisir Sabang itu sekitar pada Sabtu (2/12) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB menggunakan perahu kayu.

Kedatangan para pengungsi tersebut mendapat penolakan dari warga setempat, dan meminta pihak terkait untuk segera menangani atau memindahkan mereka dari sana.

“Pernyataan keras kami sampaikan bahwasanya, kami selaku warga Ie Meulee tidak menerima, menolak keras atas kedatangan pengungsi Rohingya,” kata Penjabat Keuchik (kepala desa) Gampong Ie Meulee, Doffa Fadhli.

Advertisement

Doffa menyampaikan, secara kemanusiaan pihaknya memberikan bantuan awal kebutuhan dasar seadanya kepada para pengungsi, dan selebihnya dapat ditindaklanjuti oleh pihak berwenang.

Dirinya meminta kepada pihak yang menangani mereka untuk segera mengevakuasi seluruh pengungsi Rohingya tersebut.

Bahkan, masyarakat memberikan batas waktu sampai siang ini, jika tidak ada pergerakan, maka warga Gampong Ie Meulee akan mengembalikan pengungsi Rohingya ke dalam kapal.

Advertisement

“Ini adalah pernyataan yang kami sampaikan atas permintaan warga kami. Jadi kami hanya bisa membantu secara kemanusiaan dengan limit waktu sampai siang nanti,” demikian Doffa Fadhli.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif