News
Selasa, 20 Maret 2012 - 08:59 WIB

SERANGGA TOMCAT: Awas! Populasi Serangga Tomcat Membengkak

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Serangga Tomcat (foto detikcom)

Serangga Tomcat (foto detikcom)

SURABAYA- Serangan serangga Tomcat bisa menyebabkan kulit melepuh. Saat ini penyebaran serangga Tomcat semakin menunjukkan angka di atas normal. Wilayah yang diserang kini semakin meluas. Jumlah populasi Tomcat pun diperkirakan mencapai ratusan atau bahkan ribuan.

Advertisement

Hal ini diungkapkan Kabid Pertanian dan Kehutanan Dinas Pertanian Kota Surabaya Ir Alexander S Siahayajenis. Menurutnya, sejak empat hari yang lalu, kini laporan dari masyarakat sudah sebanyak 40 wilayah yang terserang serangga jenis Kumbang Rove ini.

Semut bersayap ini seharusnya memiliki habitat di sawah padi dan padang sekolah. Namun, Tomcat telah menyerbu dan meluas di Surabaya. Mulai dari kawasan Medokan Ayu, Perumahan Elit di Rungkut, Penjaringan Sari, Rungkut Harapan, Semampir, Gunung Sari, Tegal Sari, Wonorejo, Dupak Bandarejo, Kedungdoro, dan Dukuh Kupang.

Setelah Apartemen Eastcoast Laguna Indah, Pakuwon City yang terserang Tomcat sejak Selasa (20/3/2012), beberapa apartemen dan kawasan elit lainnya juga ikut terserang wabah ini. Termasuk Regency Palm Spring di kawasan Jambangan dan Perumahan Sinar Amerta di Medayu Rungkut.

Advertisement

“Sejak empat hari yang lalu, laporan serangan Tomcat yang kami terima sudah mencapai 40 laporan. Kalau dibanding tahun lalu, hanya dilaporkan 2 wilayah saja yang diserang Tomcat,” kata Alexander kepada detiksurabaya.com, Selasa (20/3/2012).

Lokasi elit yang tak terpikirkan bisa terjangkit Tomcat pun kini muncul menjadi salah satu wilayah terserang serangga berinisial ilmiah Staphylinidae (Insecta: Coleoptera: Staphylinidae). Seperti di kawasan Galaxy Bumi Permai, Manyar Indah, Unair Kampus C Asrama di Kertajaya hingga kawasan Bratang dan Ngagel Rejo.

“Mungkin karena keseimbangan alam terganggu, perkembangbiakan tomcat semakin menyebar. Jadi tak hanya di sawah, tapi juga di daerah-daerah yang banyak tumbuh rumput dan kawasan yang lembab,” terang Alexander.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif