News
Minggu, 2 Oktober 2016 - 20:56 WIB

Serangan Rudal Suriah, RS di Aleppo Hancur

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pria berjalan di tengah puing bangunan di Aleppo (Reuters)

Pesawat tempur Suriah dan Rusia menghantam Aleppo, dua pasien tewas.

Solopos.com, DAMASKUS – Pesawat-pesawat tempur Suriah dan sekutunya, Rusia, menyerang wilayah Aleppo yang dikuasi pemberontak, Sabtu (2/10/2016). Sebuah rumah sakit (RS) utama di Sakhour, M10 hancur akibat serangan itu. RS tersebut tak dapat lagi beroperasi.

Advertisement

Para pemberontak dan pekerja bantuan menyebut sedikitnya dua pasien tewas akibat serangan itu. Sejumlah pemberontak dan pekerja bantuan mengatakan sedikitnya tujuh rudal diluncurkan oleh pesawat jet Rusia dan  helikopter Suriah di RS M10. Sebuah organisasi bantuan di Amerika mengatakan dua pasien terbunuh dan 13 lainnya terluka dalam serangan tersebut.

“Rumah sakit itu sekarang total tidak dapat memberikan pelayanan. Dinding, infrastruktur, peralatan dan generator-generator hancur. Tidak ada lagi staf atau pun penjaga di sana,” kata seorang radiolog di rumah sakit tersebut, Mohammad Abu Rajab seperti dilansir Reuters, Minggu (2/10/2016).

Prancis dan Jerman mengecam serangan itu. Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Marc Ayrault, mengatakan serangan yang menyasar rumah sakit di Aleppo merupakan sebuah kejahatan perang. “Pelaku akan ditangkap untuk mempertanggungjawabkan itu,” katanya.

Advertisement

Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier, tak kalah geram. “ Pemboman di Aleppo harus dihentikan! Siapapaun yang ingin memerangi teroris tidak menyerang rumah sakit!,” kata Steinmeier dalam akun Twitter-nya.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dalam pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, pada Jumat (30/10/2016), mengatakan Moskow siap untuk mempertimbangkan lebih banyak jalan untuk menormalisasi situasi di Aleppo.

Pada satu sisi Duta Besar Rusia, Vitaly Churkin sebelumnya menuding Washington tidak mampu untuk meyakinan kelompok pemberontak moderat yang mereka dukung mematuhi gencatan senjata.

Advertisement

Serangan udara Rusia dan Suriah di  wilayah Aleppo yang dikuasai pemberontak  meningkat setelah berakhirnya gencatan sejata 19 September lalu. Menurut PBB seperti dikutip dari Bbc.com, sedikitnya 400 warga sipil tewas dalam serangan di kota itu pekan lalu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif