News
Jumat, 14 September 2012 - 15:37 WIB

INNOCENCE OF MUSLIMS: Warga AS yang Tewas di Libya Tengah Dalam Misi Intelijen

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Glen Doherty, dalam sebuah foto dokumentasi keluarga. (yahoonews)

Glen Doherty, dalam sebuah foto dokumentasi keluarga. (yahoonews)

BOSTON – Salah satu warga Amerika Serikat (AS) yang tewas dalam serangan di kedutaan AS di Benghazi, Libya, Selasa (11/9/2012), Glen Doherty, tengah mempunyai misi intelijen di Libya.

Advertisement

Dalam sebuah wawancara dengan ABC News sebelum kematiannya, Doherty, 42, bekerja untuk Departemen Luar Negeri (Deplu) AS dalam misi intelijen mengumpulkan senjata-senjata berbahaya (MANPADS) di negara-negara yang dilanda konflik. Doherty tewas bersama Duta Besar Christopher Stevens dalam serangan terhadap misi diplomatik AS diLibya.

Seperti dilansir yahoonews, Jumat (14/9/2012), dalam wawancara bulan lalu, Doherty, seorang mantan anggota tim elite Navy SEAL, mengatakan dirinya kini bekerja sebagai kontraktor Deplu. Secara pribadi Doherty pergi ke lapangan untuk melacak MANPADS, seperti rudal udara panggul, dan menghancurkan mereka.

Setelah jatuhnya diktator Muammar Kadhafi,DepluASmeluncurkan misi untuk mengumpulkan ribuan MANPADS yang mungkin telah dijarah dari instalasi militer di seluruhLibya.Parapejabat AS sebelumnya mengatakan, mereka prihatin kemungkinan MANPADS jatuh ke tangan teroris dan menciptakan ancaman bagi pesawat komersial.

Advertisement

Doherty mengatakan, dirinya melakukan perjalanan ke seluruhLibyamengejar setiap laporan mengenai keberadaan senjata itu dan menemukannya. Timnya akan menghancurkan senjata-senjata itu menggunakan palu atau melindasnya berkali-kali dengan kendaraan mereka.

Wawancara dengan ABC News itu dilakukan saat Doherty mengambil cuti singkat diCalifornia pada akhir akhir Agustus lalu, sebelum kembali keLibya beberapa hari sebelum serangan terjadi.

Menurut catatan militer yang diperoleh ABC News, Doherty bergabung dengan Angkatan Laut pada 1996 sebagai seorang dokter tempur. Saat meninggalkan tugas aktifnya pada 2004, Doherty adalah anggota tim elite SEAL.

Advertisement

Dia digambarkan sebagai sosok “bersinar” di dalam tim SEAL dan rekan yang baik.

Selain Stevens dan Doherty, serangan di kedutaan AS di Benghazi Selala lalu menewaskan staf informasi Deplu, Sean Smith, serta Tyrone S Woods, yang juga seorang mantan Navy SEAL. 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif