SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
JOGJA–Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menyimpulkan perkembangan harga-harga sampai dengan 19 September 2011 relatif masih terkendali, hanya mengalami sedikit kenaikan. Komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain adalah beras, daging sapi, jeruk, dan salak.
“Namun demikian, kenaikan agak tertahan oleh penurunan harga pada beberapa komoditas seperti telur ayam ras, daging, minyak goreng, gula pasir dan lainnya,” ujar Ketua TPID DIY, Dewi Setyowati dalam keterangan persnya, Rabu (21/9)
Khusus untuk komoditas beras stok Bulog sampai dengan akhir September aman mencapai 8.875 ton. Pada bulan Oktober, stok akan ditambah dengan mendatangkan beras sebanyak 12.500 ton sehingga mampu memenuhi kebutuhan Raskin sampai awal 2012.
Berdasarkan pantauan pihak kepolisian ke gudang-gudang distributor dilaporkan persediaan bahan kebutuhan pokok cukup tersedia. Hal ini menjadi penting karena masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan bahan kebutuhan pokok.
“Komoditas lain yang harganya agak mengalami tekanan adalah emas perhiasan yang harganya meningkat sejalan dengan kenaikan harga di pasar internasional,”ujarnya.
Harga semen meningkat lebih disebabkan oleh faktor teknis, yaitu karena terganggunya distribusi pasokan, dan meningkatnya permintaan karena proyek-proyek mulai berjalan.
Dewi menambahkan, faktor yang mempengaruhi inflasi bulan ini antara lain peningkatan tekanan permintaan karena banyaknya hajatan terhadap beberapa komoditas pokok, kenaikan harga emas di pasar internasional dan gangguan pasokan pada beberapa komoditas, khususnya semen.
“Kami perkirakan inflasi September 2011 tidak jauh beda dengan Agustus 2011, yaitu pada kisaran 0,4 persen-0,7 persen,” pungkasnya. (Harian Jogja/Intaningrum)