News
Sabtu, 18 Desember 2021 - 14:49 WIB

Seorang Warga China Diduga Bawa Masuk Omicron ke Manado

Muhammad Ridwan  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus Covid-19 varian Omicron. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah baru saja mengkonfirmasi dua kasus baru Covid-19 varian Omicron masuk Indonesia yang berasal dari lima kasus probable yang sebelumnya diumumkan. Laporan tersebut menambah jumlah kasus varian Omicron di Tanah Air menjadi 3 kasus sejak kasus pertama diumumkan pada Kamis (16/12/2021).

Sementara itu, pemerintah tengah memantau perkembangan kasus probable virus Omicron yang ada di Manado, Sulawesi Utara. Seorang warga negara asing asal China kini tengah melalui pengujian sampel untuk memastikan kasus tersebut.

Advertisement

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia menyatakan terdapat 3 kasus probable Omicron yang terkait dengan WNA asal China. Namun, sampai saat ini hasil sampel dari WNA China tersebut masih diuji lebih lebih lanjut.

Baca Juga: Kapolri Mutasi Sejumlah Kapolda, Ketua KPK Firli Bahuri Segera Pensiun

“WNA tersebut kini diisolasi di Wisma Karantina di Manado, Sulawesi Utara dan sampelnya tengah diuji untuk diumumkan segera,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (18/12/2021).

Advertisement

Sementara identitas dua pasien terbaru yang terkonfirmasi Omicron yakni IKWJ, 42 tahun, laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan serta M, 50 tahun, laki-laki, perjalanan dari Inggris. Saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet.

Kedua pasien terbaru terkonfirmasi Omicron setelah menjalani karantina wajib 10 hari selesai kembali dari luar negeri. Nadia menuturkan, hal ini menunjukan bahwa sistem proteksi pemerintah berjalan dengan baik untuk mencegah penularan dari pendatang dari luar negeri yang terjangkit virus Covid-19.

Polisi Jateng Temukan 2 Jasad Misterius, Diduga Korban Laka di Bandung

Advertisement

Adapun, Pasien Omicron pertama terkonfirmasi pada Kamis lalu atas inisial N, seorang pekerja pembersih di Wisma Atlet Kemayoran. Temuan ini merupakan hasil pemeriksaan khusus SGTF yang dilakukan oleh Badan Litbang Kesehatan pada tanggal 14 dan 15 Desember lalu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif