News
Senin, 19 Juni 2023 - 14:18 WIB

Senin Siang, Polusi Bikin Kualitas Udara di Jakarta Terburuk di Dunia

Newswire  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemandangan gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Rabu (14/6/2023). Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengklaim telah menyiapkan strategi untuk mengatasi polusi udara di Jakarta, yaitu menambah ruang terbuka hijau (RTH) dan mengimbau masyarakat beralih ke kendaraan listrik. (Antara/Galih Pradipta)

Solopos.com, JAKARTA — Kualitas udara di Jakarta berdasarkan data IQAir menduduki posisi pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Senin (19/6/2023) pukul 13.30 WIB.

Kualitas udara di Jakarta mencapai AQI US 152 atau berada di posisi pertama udara terburuk. Kemudian, tingkat konsentrasi PM2.5 Jakarta saat ini pada level 57,6 µg/m³.

Advertisement

Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada pada indikator merah yang artinya tidak sehat dibandingkan dengan kota lainnya di dunia.

Sedangkan indikator oranye merujuk pada kualitas udara yang tidak sehat bagi kelompok sensitif, lalu ungu sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik dan kuning sedang.

Menurut acuan IQAir, skor indeks pada rentang 0-50 artinya memiliki kualitas udara baik, sementara rentang 51-100 berarti kualitas udara sedang dan rentang 101-150 kualitas udara tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Advertisement

Berikutnya, kualitas udara tidak sehat memiliki rentang 151-200, lalu kualitas udara sangat tidak sehat berada di rentang 201-300 dan kualitas udara berbahaya memiliki rentang lebih dari 301.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meningkatkan upaya pengurangan sumber polusi di Ibu Kota untuk menekan buruknya kualitas udara.

“Beberapa kebijakan untuk menghadapi menurunnya kualitas udara antara lain adalah meningkatkan kegiatan uji emisi, pengawasan emisi dari sektor industri dan juga berkoordinasi untuk pengetatan kebijakan ganjil-genap di Jakarta,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (16/6/2023), melansir Antara.

Advertisement

Selain itu, Asep menyebutkan, polusi udara di Jakarta dipengaruhi berbagai sumber emisi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif