News
Rabu, 26 September 2012 - 19:32 WIB

Sengketa teritorial: China Klaim Pulau Sengketa Sebagai Wilayah Suci

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapal meluncurkan armadanya untuk berpatroli di perairan sekitar kepulauan sengketa di Laut China Selatan, menyusul peluncuran kapal induk China, Selasa (25/9/2012). (Reuters)

Kapal meluncurkan armadanya untuk berpatroli di perairan sekitar kepulauan sengketa di Laut China Timur, menyusul peluncuran kapal induk China, Selasa (25/9/2012). (Reuters)

NEW YORKChina mengklaim pulau-pulau di Laut China Timur yang menjadi sumber sengketa dengan Jepang sebagai “wilayah suci”. Penegasan ini disampaikan Menlu China, Yang Jiechi, saat bertemu menlu Jepang, Koichiro Gemba, di sela-sela sidang Majelis Umum PBB di New York, Rabu (26/9/2012) waktu setempat.

Advertisement

Kantor Berita Xinhua, Yang menegaskan posisi Kepulauan Diaoyu sebagai wilayah suci Tiongkok sejak zaman kunoChina. “Langkah Jepang merupakan pelanggaran berat integritas teritorial dan kedaulatan China, sebuah penyangkalan langsung dari hasil kemenangan perang anti-fasis dan tantangan besar bagi tatanan dunia pascaperang internasional,” kata Yang.

Posisi kepulauan yang juga disebut Senkaku di Jepang itu menurut Yang tak bisa diganggu gugat oleh pihak mana pun.

Pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu digambarkan penuh ketegangan. Masing-masing pihak tak ada yang menunjukkan tanda-tanda mengalah dalam sengketa teritorial tersebut.

Advertisement

Sementara menurut Kantor Berita Kyodo, Gemba mendesak China untuk menahan diri terkait sengketa maritim yang memicu protes anti-Jepang di China dan mengancam hubungan antara dua perekonomian terbesar Asia tersebut.

Namun pihak Jepang menyatakan masih terbuka peluang untuk membawa sengketa itu ke meja perundingan. Sekretaris Kabinet Jepang, Osamu Fujimura, dalam konferensi pers di Tokyo mengatakan, kedua belah pihak telah sepakat untuk terus berbicara terkait sengketa itu.

“Tidak ada peluru ajaib dalam diplomasi luar negeri. Kita perlu mengadakan pembicaraan melalui berbagai saluran dengan mempertimbangkan perspektif yang luas,” kata Fujimura.

Advertisement

Hubungan China-Jepang memburuk tajam bulan ini setelah Jepang membeli tiga pulau bagian Kepulauan Senkaku Timur Laut dari pemilik pribadi mereka.

Selain memicu aksi protes anti-Jepang, sejumlah indikasi muncul terkait mulai runtuhnya hubungan ekonomi kedua raksasa Asia itu. Produsen mobil Jepang, Toyota Motor Corp, Nissan Motor Co Ltd dan Suzuki, telah membatasi produksi mereka di China menyusul protes anti-Jepang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif