News
Jumat, 15 Agustus 2014 - 17:30 WIB

SENGKETA PILPRES 2014 : PKS Tolak Jatah Kursi Menteri, Ini Alasan Hidayat Nur Wahid

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tiga politisi PKS, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (kiri), Presiden PKS Anis Matta (tengah) dan anggota Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (kanan).(JIBI/Solopos/Antara/M Agung Rajasa)

Solopos.com, JAKARTA — Anggota Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, menegaskan partainya tidak akan berubah haluan mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) walaupun ditawari jatah kursi menteri di kabinet.

“Tidak akan berubah haluan. Kami akan tetap komitmen pada sikap politik, tidak harus berada di kabinet kalau MK tidak memenangkan Prabowo-Hatta,” kata Hidayat di DPR, Jumat (15/8/2014).

Advertisement

Pernyataannya ini berdasarkan proses sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di MK terus berlangsung. Menurutnya sampai hari ini pendukung Prabowo-Hatta masih solid berjuang untuk pembuktian sengketa pemilu di hadapan majelis hakim.

“MK belum berikan keputusan. Sampai hari ini masih di-chalenge di MK, tidak mustahil MK memberi keputusan yang beda dengan KPU,” jelasnya.

Hidayat Nur Wahid juga telah ancang-ancang apabila Jokowi ditetapkan menjadi presiden. Menurutnya, PKS akan memilih di luar parlemen dan pemerintahan. Pengalaman PKS menjadi partai oposisi era presiden SBY 2004-2009 manjur untuk mendongkrak suara partai.

Advertisement

“Tunggu saja, akan berada di parlemen atau kabinet. Kami istiqomah di koalisi Prabowo-Hatta baik menang atau tidak menang,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif