News
Jumat, 20 Juni 2014 - 15:33 WIB

SENGKETA LAUT CHINA SELATAN : Provokasi Lagi, China Kirim Anjungan Minyak di Wilayah Sengketa

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos/Reuters)

Solopos.com, BEIJING — China mengirim empat anjungan minyak ke Laut China Selatan dan menandai peningkatan eksplorasi minyak dan gas di kawasan sengketa tersebut. Aksi provokatif itu dilakukan China hanya kurang dari dua bulan setelah memancang anjungan pengeboran minyak raksasa di perairan itu, yang juga diklaim Vietnam.

Koordinat dalam laman Badan Keamanan Laut China menunjukkan anjungan Nanhai nomor 2 dan 5 itu akan diletakkan di antara China Selatan dengan kepulauan Pratas, yang diduduki Taiwan. Sedangkan anjungan Nanhai 4 akan ditempatkan di dekat pantai China.

Advertisement

Lembaga tersebut tidak menyebutkan pemilik anjungan-anjungan dan hanya mengatakan ketiga anjungan itu akan terpasang pada 12 Agustus. Sebelumnya, pekan ini, badan tersebut memberikan koordinat anjungan ke empat Nanhai 9 yang akan ditempatkan di luar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Vietnam pada Jumat (20/6/2014).

Pengumuman itu diberikan pada saat banyak negara di Asia, terutama Vietnam dan Filipina, mengkhawatirkan makin agresifnya China di Laut China Selatan. Kawasan ini merupakan wilayah sengketa di mana berbagai negara saling klaim mengenai kepemilikan pulau-pulau dan karang yang tak terhitung jumlahnya.

Global Times, tabloid yang diterbitkan oleh harian milik Partai Komunis, People’s Daily, mengutip Direktur Pusat Studi Asia Tenggara pada Universitas Xiamen, Zhuang Guotu, mengatakan pengerahan anjungan merupakan langkah strategis. “Bertambahnya anjungan minyak pasti akan menusuk saraf sensitif bagi Vietnam dan Filipina,” kata Zhuang.

Advertisement

Perusahaan minyak China, CNOOC Ltd, mengatakan memiliki empat proyek baru yang dijadualkan akan beroperasi di barat dan timur Laut China Selatan pada pertengahan semester dua 2014. Belum jelas apakah keempat anjungan itu merupakan bagian dari projek-projek tersebut.

Juru bicara CNOOC menolak berkomentar, namun perusahaan itu jauh hari sebelumnya sudah mengatakan hal itu dilakukan untuk mendorong produksi mereka dengan melakukan eksplorasi di laut dalam China. CNOOC mengatakan akan meningkatkan lebih dari sepertiga belanja modal tahunannya, menjadi hampir US$20 miliar.

Seperti diberitakan sebelumnya, kekerasan anti-Tionghoa meledak di Vietnam bulan lalu setelah sebuah anjungan laut dalam senilai 1 miliar dolar AS milik CNOOC Group diparkir 240 km dari pantai Vietnam.

Advertisement

Hanoi mengatakan anjungan itu berada dalam wilayah 200 mil laut ZEE Vietnam dan masih termasuk kawasan lepas pantai daratannya. Sementara China mengatakan anjungan itu beroperasi sepenuhnya di dalam perairannya.

China mengklaim sekitar 90% wilayah Laut China Selatan yang mengandung cadangan potensial sumberdaya energi. Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan, juga mengklaim sebagian dari wilayah perairan itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif