News
Rabu, 9 Januari 2013 - 23:00 WIB

Sembilan Titik Promosi Pariwisata Jateng Kurang Dimanfaatkan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Sebanyak sembilan titik baliho promosi milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah (Jateng), di sejumlah pintu gerbang masuk Indonesia dan Jateng belum banyak dimanfaatkan oleh pemerintah kabupaten/kota.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jateng, Trenggono, berharap pemerintah daerah atau pelaku pariwisata swasta bisa memanfaatkan fasilitas tersebut untuk mempromosikan event dan destinasi pariwisata yang dimiliki.

Advertisement

Dia mengatakan, sembilan baliho itu ada di Bandara Soekarno Hatta sebanyak dua titik, di Bali satu titik, di Jogja perbatasan dengan Solo satu titik, serta di perbatasan masuk wilayah Jateng seperti di Brebes, Rembang, Cilacap dan satu titik di Boyolali.

“Selama ini baliho itu banyak dimanfaatkan pemerintah provinsi untuk menampilkan promosi Visit Jateng Year 2013 beserta foto Gubernur Bibit Waluyo. Atau sesekali berisi ucapan hari besar agama, tapi ada tetap ada tulisan Visit Jateng Year 2013,” kata Trenggono, saat ditemui Solopos.com, di Graha Soloraya, Rabu (9/1/2013).

Menurut dia, baliho itu akan lebih bermanfaat jika diisi event-event atau mempromosikan destinasi pariwisata yang dimiliki daerah.

Advertisement

“Kami menawarkan kepada daerah yang ingin mengisi, silakan. Biayanya gratis karena pemasangan baliho itu sudah kami kontrak dengan biaya yang cukup tinggi, sehingga sayang kalau tidak dimanfaatkan,” ujar dia.

Trenggono menyampaikan, baliho itu sudah dikontrak untuk satu tahun. Seperti di Bandara Soekarno Hatta, satu titik baliho itu tarifnya mencapai Rp1,3 miliar per tahun. Dan di Bali, tarif per titik baliho mencapai Rp900 juta per tahun.

Dia berharap jika daerah aktif memanfaatkan baliho di titik-titik strategis itu untuk mempromosikan event budaya atau destinasi wisata, maka target Visit Jateng Year 2013 itu bisa tercapai.

Advertisement

“25 juta wisatawan domestik dan 500.000 wisatawan asing akan berkunjung ke Jateng. Dan biaya promosi sebesar itu tidak terbuang sia-sia.”

Menurut dia, jika salah satu event atau destinasi wisata dipromosikan di pintu gerbang masuk ke Indonesia maka akan menjadi media promosi yang dinilai efektif.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, Widdie Srihanto, menyampaikan pihaknya akan berkoordinasi dengan pelaku pariwisata penyelenggara event, seperti Solo Batik Carnival (SBC), Solo International Performing Art (SIPA), Solo Keroncong Festival (SKF), Solo Batik Fashion dan Wayang Orang Sriwedari, untuk memanfaatkan titik baliho milik provinsi Jateng.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif