News
Selasa, 2 Agustus 2022 - 12:07 WIB

Sembako di Kuburan Bansos Depok Sengaja Ditimbun, Ini Sebabnya

Newswire  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi barang diduga bansos presiden di Kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat (31/7/2022). (Antara/Asprilla Dwi Adha)

Solopos.com, DEPOK — Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyatakan bahwa beras yang ditemukan di kuburan bansos kawasan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, sudah rusak dan tidak layak dikonsumsi.

Sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Selasa (2/8/2022), Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Andie Megantara, mengatakan Tim Bantuan dan Subsidi Tepat Sasaran pada Senin (1/8/2022) meninjau lokasi timbunan.

Advertisement

“Berdasarkan hasil koordinasi Tim Bansub Kemenko PMK dengan Polres kota Depok dan pihak transporter JNE didapatkan informasi bahwa beras tersebut pada saat ditimbun kondisinya sudah tidak layak konsumsi karena rusak dalam perjalanan menuju ke keluarga penerima manfaat atau KPM,” katanya sebagaimana dilansir Antara.

Menurut hasil koordinasi Tim Bantuan dan Subsidi Tepat Sasaran dengan Kementerian Sosial serta Dinas Sosial dan Kepolisian Resor Kota Depok, beras sembako bansos merek Beras Kita sebanyak kurang lebih satu ton yang dikubur di Depok merupakan Bantuan Khusus Presiden atau Banpres tahun 2020.

Advertisement

Menurut hasil koordinasi Tim Bantuan dan Subsidi Tepat Sasaran dengan Kementerian Sosial serta Dinas Sosial dan Kepolisian Resor Kota Depok, beras sembako bansos merek Beras Kita sebanyak kurang lebih satu ton yang dikubur di Depok merupakan Bantuan Khusus Presiden atau Banpres tahun 2020.

“Yang dalam hal ini disalurkan oleh Bulog melalui transporter JNE dengan kemasan 20 kilogram dan lima kilogram,” ia menambahkan.

Baca juga : Soal Kuburan Bansos di Depok, Ini Penjelasan JNE

Advertisement

Dalam hal ini, setiap keluarga yang terdampak pandemi COVID-19 mendapat bantuan 25 kilogram beras.

“Beras yang ditemukan [dikubur di Depok] tersebut diduga berasal dari penyaluran Banpres Tahap 2 dan 4 Tahun 2020,” kata Andie.

“JNE telah mengganti beras rusak dengan beras yang baru dengan kualitas sama (dengan beras sebelumnya) untuk kemudian disalurkan pada KPM. Sementara, beras yang tidak layak salur tersebut ditimbun atau dikubur,” katanya.

Advertisement

Baca juga : Heboh Beras Diduga Bansos Presiden Dikubur di Depok, Ini Wujudnya

Ia mengatakan bahwa Kemenko PMK akan mengawal penanganan perkara beras bantuan sosial di Kota Depok sampai tuntas.

“Sampai saat ini juga Tim Kemenko PMK masih terus melakukan koordinasi antara Polres Metro Depok dengan Kemensos dan JNE,” demikian Andie Megantara.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif