News
Rabu, 23 Maret 2022 - 05:39 WIB

Semangat Tanam Pohon dan Bikin Biopori SMPN 7 Solo di Hari Air Sedunia

Bayu Jatmiko Adi  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para guru di SMP Negeri 7 Solo menanam pohon di lingkungan sekolah dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia, Selasa (22/3/2022). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan dan air tanah, SMP Negeri 7 Solo menggelar kegiatan tanam pohon dan penambahan resapan air di lingkungan sekolah, Selasa (22/3/2022).

Kegiatan itu juga digelar dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia. Kepala SMP Negeri 7 Solo, Siti Latifah, mengatakan kegiatan peringatan Hari Air Sedunia merupakan kegiatan rutin tahunan.

Advertisement

SMP Negeri 7 Solo yang merupakan sekolah Adiwiyata juga terus berkomitmen untuk mewujudkan sekolah hijau. Salah satunya dengan menjaga kelestarian lingkungan dan air tanah.

“Untuk sekolah Adiwiyata, saat ini kami juga tengah mempersiapkan untuk tingkat nasional. Kemudian di Hari Air Sedunia ini kami lakukan beberapa kegiatan, dengan tema Air Tanah: Membuat yang Tak Terlihat Menjadi Terlihat,” kata dia, Selasa.

Advertisement

“Untuk sekolah Adiwiyata, saat ini kami juga tengah mempersiapkan untuk tingkat nasional. Kemudian di Hari Air Sedunia ini kami lakukan beberapa kegiatan, dengan tema Air Tanah: Membuat yang Tak Terlihat Menjadi Terlihat,” kata dia, Selasa.

Baca Juga: Tak Pandang Domisili, Vaksinasi Covid-19 Pelajar SMP-SMA Solo Capai 77 %

Kegiatan peringatan Hari Air Sedunia di sekolah tersebut diawali dengan kegiatan senam yang melibatkan guru dan siswa kelas 9. Selanjutnya dilakukan penanaman pohon. Ada dua jenis tanaman yang ditanam, yakni tanaman jeruk dan jambu.

Advertisement

“Kalau tanaman mati, bisa jadi katena kekurangan air. Air merupakan sumber kehidupan. Ketika air dimanfaatkan dengan baik, akan berguna bagi semua makhluk hidup,” jelas dia.

Baca Juga: Semangat Menjaga Kehidupan saat Peringatan Hari Air Dunia, BBWSBS Gelar Berbagai Kegiatan 

Ifah, sapaan akrab Siti Latifah, mengatakan sebagai bentuk pembiasaan kepada anak didik mengenai budaya bijak menggunakan air, sekolah juga mengajarkan peserta didik untuk bisa memanfaatkan air bekas wudu dan air bekas cuci tangan.

Advertisement

Pada hari yang sama, di SMP Negeri 7 Solo juga melakukan penambahan biopori maupun resapan air di halaman sekolah. Harapannya ketika air hujan turun, air akan mudah meresap ke dalam tanah.

Selain siswa kelas IX yang hadir secara langsung di sekolah, hari itu untuk siswa kelas VII dan VIII juga dilibatkan secara daring.

Baca Juga: Solopos Gelar Talkshow Hari Air Senin Malam, Bongkar Pencemaran Air hingga Berburu Air ke Luweng

Advertisement

Siswa-siswa tersebut diminta membuat tugas membuat konten di media sosial yang berkaitan dengan air. Sebagai sekolah Adiwiyata, SMP Negeri 7 Solo ke depan ingin menjadi sekolah hijau. Bukan hanya cat sekolah yang berwarna hijau, budaya cinta lingkungan juga lekat di sekolah tersebut.

Untuk mewujudkan budaya tersebut, sekolah terus mengajak para siswa memiliki kebiasaan baik untuk menjaga kelestarian lingkungan. Bahkan saat digelar pembelajaran daring, upaya itu tetap dilakukan dengan memantau melalui buku cerita anak yang dinamakan buscinta atau buku saku cerita inda peserta didik.

“Itu untuk memantau kegiatan siswa dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 14.30 WIB. Meskipun untuk pembelajaran reguler pukul 12.00 sudah selesai. Setelah itu pembelajaran karakter. Itu terangkum di buku cerita tadi. Harapannya itu menjadi satu kebiasaan dan budaya. Kalau mandi tidak lama-lama, tidak buang air sembarangan dan sebagainya upaya bijak menggunakan air,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif