News
Kamis, 9 Agustus 2012 - 22:19 WIB

Selidiki Kematian Arafat, Lab Swiss Minta Jaminan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Yaser Arafat

Yaser Arafat

RAMALLAH--Sebuah laboratorium Swiss bersedia membantu menyelidiki kematian Yasser Arafat jika ada jaminan hasil temuannya tidak akan digunakan untuk tujuan politik.

Advertisement

Menyusul temuan jejak radioaktif di pakaian pemimpin Palestina itu saat meninggal pada 2004, pemerintah mengabulkan permohonan autopsi dan penyelidikan penyebab kematiannya. Sebuah komite penyelidikan telah meminta Radiophysics Institut Swiss, laboratorium penemu jejak isotop polonium pada pakaian Arafat, untuk memeriksa jenazahnya.

“Kami telah diundang Otoritas Nasional Palestina. Kami sedang mempelajari cara paling tepat untuk menanggapi permintaan ini,” kata Darcy Christen, juru bicara Radiophysics Institut Swiss, Rabu (8/8/2012). Jejak radioaktif pada pakaian Arafat ditemukan saat lembaga itu memeriksanya untuk pembuatan sebuah film dokumenter di televisi Al Jazeera baru-baru ini.

“Saat ini perhatian utama kami adalah untuk menjamin independensi, kredibilitas dan transparansi dari setiap keterlibatan kami,” lanjut Christen.

Advertisement

Sementara, ketua komite penyelidikan, Tawfiq Tirawi, membenarkan, lembaga dari Swiss itu mengupayakan jaminan sebelum mengirim ahli ke Ramallah. “Isi dari korespondensi kami berisi tentang perlunya kedatangan mereka secepat mungkin di Palestina. Tetapi mereka memiliki beberapa masalah dan prosedur hukum,” jelas Tirawi.

Arafat adalah gerilyawan yang beralih menjadi negarawan. Sosoknya melambangkan upaya Palestina untuk mendapatkan status kenegaraan sepanjang perang dan perdamaian selama beberapa dekade dengan Israel.

Setelah terserang sebuah penyakit yang belum diketahui selama pengepungan Israel, presiden Palestin itu diterbangkan ke Prancis pada 2004. Dia meninggal segera sesudahnya.

Advertisement

Kematiannya menimbulkan rumor di kalangan rakyat Palestina yang curiga kematiannya akibat pembunuhan oleh pihak Israel. Penyelidikan kasus ini dapat mengobarkan kembali permusuhan Palestina terhadap Israel.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif