News
Selasa, 15 Januari 2013 - 17:23 WIB

SELEKSI HAKIM AGUNG: Daming Pasrah Peluangnya Tertutup

Redaksi Solopos.com  /  Rochimawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Daming Sunusi

Daming Sunusi

JAKARTA—Calon hakim agung, M Daming Sunusi, menyesal dan meminta maaf atas candaan “pemerkosa dan korban sama-sama enak”.

Advertisement

Dia kini hanya bisa pasrah apakah atas kelanjutan langkahnya dalam seleki calon hakim agung setelah sejumlah fraksi di DPR memastikan mencoretnya.

“Saya di sini tujuannya hanya meminta maaf. Apakah lolos jadi hakim agung dengan kondisi seperti ini? Ya bagaimana lagi, ” kata Daming  dengan menatap kosong ke langit-langit ruang kerja Humas MA, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (15/1/2013).

Advertisement

“Saya di sini tujuannya hanya meminta maaf. Apakah lolos jadi hakim agung dengan kondisi seperti ini? Ya bagaimana lagi, ” kata Daming  dengan menatap kosong ke langit-langit ruang kerja Humas MA, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (15/1/2013).

Daming menyerahkan sepenuhnya proses seleksi hakim agung ke tangan DPR. Dia pun siap apabila harus mempertanggungjawabkannya ke Komisi Yudisial (KY) atas ucapannya itu.

“Saya siap kalau harus ke KY. Saya salah. Tidak ada yang harus saya bela, saya memang salah,” tutur Daming.

Advertisement

“Saya lepas kontrol. Saya sangat tertekan dicecar berbagai pertanyaan,” ucap Daming.

Seperti diketahui, pertanyaan serius mengenai kejahatan pemerkosaan diajukan oleh anggota Komisi III dari Fraksi PAN, Andi Azhar, kepada calon hakim agung Daming Sunusi. Pertanyaan tersebut dilontarkan dalam rangkaian fit and proper test calon hakim agung di Komisi III DPR, Selasa (15/1/2013) kemarin. Namun jawaban Daming justru bercanda.

“Yang diperkosa dengan yang memperkosa ini sama-sama menikmati. Jadi harus pikir-pikir terhadap hukuman mati,” jawab Daming.

Advertisement

Seusai fit and proper test, Daming ditanya lagi oleh wartawan atas pernyatan pemerkosa dan yang diperkosa sama-sama enak. Daming berkilah jawaban tersebut untuk mencairkan suasana.

“Saya lihat kita terlalu tegang, supaya ketegangan itu berkuranglah. Tadi kan ketawa sebentar,” jawabnya.

M Daming Sanusi telah menyatakan penyesalan dan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia. Dia mengakui lepas kontrol gara-gara tegang mengikuti uji kepatutan dan kelayakan calon hakim agung.

Advertisement

“Saya menyadari kata-kata itu tidak pantas diucapkan oleh siapa pun, termasuk calon hakim agung. Saya sungguh sangat menyesal. Saya sampaikan permintaan maaf, kepada masyarakat, media massa, komnas PA, YLBHI dan pemerhati hukum,” ujar Daming.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif