News
Selasa, 27 Juni 2023 - 10:39 WIB

Selama Fase Puncak Haji, Jemaah Tetap Dapat Layanan Makan

Newswire  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana di tenda jemaah haji asal Indonesia di Padang Arafah. (Antara/MCH 2023)

Solopos.com, MAKKAH – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memastikan jemaah haji Indonesia tetap mendapatkan makan selama fase puncak haji di Arafah serta saat di Mina. “Jumlah makannya sama, tiga kali sehari,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, seusai doa bersama petugas haji Daerah Kerja Madinah, di Makkah, Senin (26/6/2023).

Selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), jemaah haji Indonesia akan mendapatkan total 15 kali makan. Ada dua jenis makanan yang diberikan yaitu makanan siap saji dan makanan yang dimasak di dapur-dapur yang ada di Arafah dan Mina. Jemaah mulai mendapatkan makan siang pada 8 Zulhijah atau bersamaan dengan pergerakan jemaah dari Mekkah menuju Arafah, sehingga begitu jemaah datang, sudah langsung tersedia makanan.

Advertisement

Selanjutnya, makan siang pada 9 Zulhijjah (saat puncak wukuf) akan dibagikan lebih awal agar jemaah tidak disibukkan kegiatan mengantre untuk mendapatkan makanan. Pada hari yang sama makan malam akan diberikan  pada saat jemaah akan mulai bergerak menuju Muzdalifah.

Pada 10 Zulhijjah disediakan sarapan pagi saat jemaah baru tiba di Mina. Dengan demikian segera setelah jemaah tiba, makanan sudah tersedia. Akan ada pula makan siang pada saat jemaah akan meninggalkan Mina, baik pada 12 Zulhijah untuk Nafar Awal maupun 13 Zulhijah untuk Nafar Tsani. Di luar jam-jam itu, makanan di wilayah Armuzna akan disajikan secara reguler berupa masakan yang dimasak di dapur-dapur yang ada di Arafah dan Mina.

Menu makanan untuk jamaah haji disesuaikan dengan cita rasa Indonesia di antaranya ada mangut lele, rendang ayam, rendang daging, semur, gulai ikan, bubur kacang hijau, kacang merah, dan ketan hitam. Sajian menu nusantara yang akan dihidangkan kepada jamaah haji Indonesia saat puncak haji itu akan disiapkan oleh masyariq atau muassasah

Advertisement

Pada pertengahan Juni, Hilman bersama tim juga telah melakukan pengecekan dan memastikan rasa makanan yang akan disajikan untuk jamaah sesuai dengan cita rasa dan kualitas makanannya dengan melakukan uji rasa makanannya (meal test). Menu masakan yang diuji rasa adalah makanan siap saji agar lebih memudahkan saat pelayanan dan rasa makanan juga terjaga .

Menu lauk siap saji tersebut, kata Hilman, akan dipadukan dengan nasi putih yang dikemas dalam kotak (box). Jemaah haji juga akan mendapatkan buah-buahan dan air minum dalam kemasan seperti yang mereka dapat saat tinggal di hotel di Makkah. Hilman menjelaskan menu masakan siap saji itu merupakan produk Indonesia, di mana pihak masyariq selaku mitra Kemenag bekerja sama dengan perusahaan di Indonesia dalam proses penyediaannya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif