SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (JIBI/SOLOPOS/dok)
ILUSTRASI (JIBI/SOLOPOS/dok)
SOLO–Yayasan Lembaga Pendidikan Al Firdaus mendapatkan penghargaan sebagai penyelenggara pendidikan inklusif di Indonesia dalam ajang Anugerah Pendidikan Inklusif 2012, Minggu (2/9/2012) di Bali. Ajang tersebut diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Hellen Keller Internasional dan USAID.
Pejabat Humas Yayasan Al Firdaus, Imam Subkhan, menjelaskan penghargaan tersebut merupakan penghargaan kedua yang diterima Al Firdaus. Sebelumnya yayasan tersebut telah ditetapkan sebagai salah satu model sekolah inklusi nasional.
“Menurut kami ini merupakan pencapaian yang luar biasa, karena usia Al Firdaus belum genap 16 tahun,” jelasnya dalam jumpa pers, Selasa (4/9/2012).
Dalam ajang tersebut, penilaian dilakukan dengan serangkaian seleksi, mulai dari portofolio profil nominator, presentasi dan penilaian tim juri. Dalam presentasi, Ketua Yayasan Al Firdaus, Eny Rahma Zaenah memaparkan materi dengan judul Anakku Jadi Lebih Empati.
Presentasi tersebut memaparkan bagaimana dengan pendidikan inklusi siswa menjadi lebih empati terhadap rekan-rekannya. Apalagi pada pendidikan inklusi siswa normal dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) belajar bersama.
“Dari awal Al Firdaus tidak menyeleksi siswa secara akademis, karena kami menganggap semua siswa sama,” papar Imam.
Saat ini Al Firdaus memiliki sekitar 32 tenaga ahli dan guru pendamping khusus di samping 98 tenaga pengajar reguler untuk membimbing 1.080 siswa dan 95 ABK yang tersebar di tiga jenjang pendidikan Al Firdaus, yaitu tingkat pendidikan playgroup, sekolah dasar dan sekolah menengah.
Dengan penghargaan itu Yayasan Al Firdaus berkomitmen untuk menjadi pusat dan sumber pendidikan inklusi di Soloraya.
“Kami sudah punya program untuk membina dan bermitra dengan sekolah lain yang ingin menerapkan konsep inklusi,” jelasnya.