SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
SOLO — Sejumlah sekolah eks Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di Solo bersiap mengubah Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). Rencana tersebut dilakukan menyusul surat edaran (SE) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tentang kebijakan transisi RSBI yang disampaikan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Solo kepada eks RSBI di Solo pertengahan Februari lalu.
Kepala SMPN 1 Solo, Sri Suwartinah, mengatakan sekolah eks RSBI diharuskan mengubah RKAS pada Februari-Juni.
“Sesuai SE Kemendikbud yang dikirimkan Disdikpora Kota Solo, RKAS Februari-Juni harus diubah. Kegiatan yang bernuansa RSBI memang sudah tidak kami berikan, seperti sister school, mengirim siswa ke kampung Inggris di Kediri, program English Day,” ujarnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (22/2/2013).
Menurutnya, SE Kemendikbud tersebut baru dipelajari oleh komite sekolah untuk ditindaklanjuti, termasuk penerimaan sumbangan dari orangtua siswa. Pada Januari lalu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan ketua komite terkait pembubaran RSBI.
Adanya keputusan pembubaran RSBI, juga membuat Suwartinah menerima banyak respon dari orangtua siswa. Mayoritas, orangtua menginginkan supaya tidak terjadi penurunan fasilitas dan kualitas pembelajaran.
Kepala SMPN 4 Solo, Hariadi Giarso, mengatakan pihaknya juga akan mengubah RKAS sambil menunggu petunjuk dari Disdikpora Kota Solo. Dia mengaku takut jika salah langkah.
“Kami akan berkonsultasi lagi ke Disdikpora Kota Solo, sebab pengubahan ke sekolah reguler pasti membutuhkan adanya formula yang baru,” jelasnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (25/2/2013).
Dia juga sudah tidak menarik SPP dari orangtua siswa. Jika ada orangtua siswa yang memberikan sumbangan pun sekolah tidak menolak. Beberapa waktu lalu, sekolah sudah menyampaikan pembubaran status RSBI kepada orangtua siswa dan komite.