News
Jumat, 19 Maret 2010 - 20:08 WIB

Sekolah bantah terjadi pelecehan, guru musik dinonaktifkan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Gunungkidul–Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Wonosari 1 Janurisman mengatakan, pihaknya telah menonaktifkan Ivano, guru musik berstatus guru tidak tetap (GTT), yang tersandung masalah dugaan pelecehan seksual.

Ditemui Harian Jogja di ruang kerjanya, Jumat (19/3), Janurisman mengaku akan mencabut penonaktifan tersebut apabila sudah ada titik temu antara Ivano dengan orang tua murid yang merasa anaknya sudah menjadi korban pelecehan seksual.

Advertisement

Pasalnya, dari pertemuan antara orangtua murid dan Ivano pada Kamis (18/3), Janurisman mengaku belum ada kesepahaman setelah oknum guru yang diduga melecehkan murid itu membawa pihak ketiga dalam pertemuan yang dimediasi oleh sekolah itu.

“Orangtua murid tidak bisa menerima kehadiran pihak ketiga karena dianggap bukan keluarga kandung Ivano. Sementara, Ivano bersikeras mensertakan pihak ketiga itu,” ungkapnya.

Di sisi lain, Janurisman membantah telah terjadi pelecehan seksual dengan mendasarkan keterangan yang disampaikan Ivano. Dari keterangan tersebut, sekolah tidak melihat adanya pelecehan seksual terhadap salah satu siswa kelas empat.

Advertisement

Dituturkan Janurisman, kejadian yang berkembang menjadi dugaan pelecehan seksual itu terjadi pada Jumat (12/3) seusai berlangsung kelas musik. Seorang siswa, Melati, bukan nama sebenarnya, diminta Ivano untuk bertemu empat mata karena saat kelas musik, Melati tidak membawa alat musik yang wajib dibawa.

Dalam pertemuan di salah satu ruang kelas itu, Ivano meminta Melati untuk mengenakan penutup mata kemudian memperagakan cara meniup dan menghisap layaknya bermain pianika.

“Mungkin ketakutan karena di dalam ruangan itu hanya ada dia (Melati) dan gurunya, dia langsung lari ketakutan dan menemui ibunya yang sudah menanti di luar sekolah. Itu berdasarkan keterangan dari Pak Ivano,” ungkap Janurisman.

Advertisement

Diluar adanya dugaan pelecehan seksual, kepala sekolah tersebut menilai tindakan Ivano tidak dapat dibenarkan meski yang bersangkutan menyampaikan alasan perbuatan itu untuk meningkatkan kepekaan murid dalam bermain musik.

Di sisi lain, Janurisman mengaku sampai saat ini belum mengambil sikap untuk mengeluarkan guru musik itu meski sekolah berhak memutus kontrak Ivano yang mestinya berakhir Juni mendatang.

JIBI/Harian Jogja/Gek

Advertisement
Kata Kunci : Guru Nonaktif Pelecehan
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif