News
Selasa, 7 Mei 2013 - 12:56 WIB

Sejumlah SPBU Sempat Kehabisan Premium, Pertamina Sebut Bukan Kelangkaan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah)

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah)

SOLO – Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Solo kembali mengalami kekosongan stok bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, Selasa (7/5/2013). Kendati demikian, PT Pertamina mengklaim kekosongan stok premium itu disebabkan oleh faktor manajemen stok dari pihak SPBU, bukan karena adanya pembatasan konsumsi.
Advertisement

Dari pantauan Solopos.com, SPBU yang sempat mengalami kekosongan stok premium di antaranya SPBU Puri Gading dan SPBU Sekip. Pengawas SPBU Puri Gading, Wahyu, menyampaikan pada Selasa pagi stok premium sempat kosong sekitar 15 menit. Menurut dia, kekosongan stok premium disebabkan karena banyak faktor, salah satunya pengurangan tangki premium.
“Saat ini satu tangki premium sedang kami kosongkan karena tangki tersebut akan diubah jadi tangki solar nonsubsidi. Sementara tingkat konsumsi premium tetap, jadi sedikit ada keterlambatan distribusi, ya jadinya sempat kosong,” kata Wahyu kepada Solopos.com.

Pengawas SPBU Sekip, Yuli, juga membenarkan sempat terjadi kekosongan. “Kebetulan saja LO kita penebusannya tidak banyak, dan ada sedikit peningkatan penjualan pada hari Minggu, karena momen liburan, jadi sempat kosong,” kata Yuli.

Assistant Manager External Relations PT Pertamina Jateng DIY, Heppy Wulansari, menyampaikan SPBU Sekip sejak Senin tidak punya Delivery Order (DO) dan tidak ada permintaan pengiriman ke Pertamina, Senin (6/5/2013) malam .

Advertisement

“Hari ini sudah ada DO dan tadi pukul 9.30 WIB mobil tangki sudah jalan. Seharusnya sudah isi sekarang. Untuk SPBU Puri Gading kami cek sudah ada stok, baik prem atau solar. Memang tadi sempet stop 15 menit pas mobil tangki bongkar,” kata Heppy. Heppy menegaskan, saat ini untuk BBM tidak ada pembatasan. ‘Jadi untuk permasalahan tersebut lebih karena masalah modal dan manajemen stock masing-masing SPBU.”

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif