News
Selasa, 3 Desember 2013 - 18:30 WIB

Sejumlah Kota di China akan Buat Tempat Pembuangan Bayi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bayi (Dok/JIBI)

Solopos.com, NANJING – Rumah Kesejahteraan Nanjing punya cara unik untuk mengatasi kematian bayi akibat ditinggalkan orangtuanya di jalanan. Mereka membuat sebuah bangunan yang memungkinkan para orang tua secara leluasa meninggalkan anak-anak mereka yang tidak diinginkan. Bahkan mereka dapat meninggalkan anak-anaknya tanpa diketahui.

Seperti dilansir Dailymail, Minggu (1/12/2013), bangunan yang populer disebut “Kotak Bayi” ini terletak di Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu, sebelah timur China. Bangunan akan memberikan tempat aman bagi para orangtua untuk meninggalkan bayi-bayi mereka, yang kemudian akan dirawat di rumah kesejahteraan tidak jauh dari bangunan itu.

Advertisement

Bangunan dikembangkan dengan sensor elektronik yang akan menyala ketika bayi ditinggalkan disana. Para staf di Rumah Kesejahteraan Nanjing, yang hanya berjarak lima menit dari bangunan itu, kemudian akan datang untuk mengumpulkan anak-anak ditinggalkan para orang tua mereka.

Bangunan dilengkapi pendingin ruangan, monitor kelembaban, inkubator, tempat tidur, dan termometer. Namun, di bangunan itu tidak dipasang kamera kamera pengintai, sehingga para orangtua yang meninggalkan anak mereka tidak diketahui identasnya.

Para staf di Rumah

Advertisement

Kesejahteraan Nanjing berharap bangunan itu akan menghentikan para orang tua dari meninggalkan bayi-bayi mereka di taman atau di jalanan, yang kerap menyebabkan anak-anak mereka mati kedinginan.

Kasus ini banyak terjadi di China akibat penerapan kebijakan satu anak yang diperkenalkan pada 1979.
China memiliki kebijakan satu anak yang diperkenalkan pada 1979 untuk menjaga populasi negara itu agar tetap di bawah kendali. Kebijakan itu membatasi pasangan di daerah perkotaan agar hanya memiliki satu anak.

Dikabarkan kebijakan ini akan diadopsi oleh Pemerintah Kota Shenzhen. Kota Shenzhen dilaporkan telah meminta kepada Pemerintah Provinsi Guangdong untuk menerapkan fasilitas seperti itu pada tahun depan.
Kebijakan ini lantas menuai kontroversi. Sejumlah pihak mengatakan tindakan ini akan mendorong para orangtua tidak bertanggung jawab untuk meninggalkan anak-anak mereka.

Advertisement

“Kami melakukan ini demi menolong nyawa bayi-bayi ini, para orangtua ini mungkin terpaksa meninggalkan anak-anak mereka untuk alasan yang tidak masuk akal. Tetapi anak-anak ini tidak bersalah dan perlu dilindungi.” kata Juru bicara Rumah Kesejahteraan Nanjing, Zhu Hong.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif