SOLOPOS.COM - Benteng di Damaskus yang dibangun di masa Kekaisaran Bizantium pimpinan Thomas. (Wikimedia.org)
Solopos.com, SOLO — Pada 19 September 634, Pasukan Kekhalifahan Rashidun pimpinan Khalid bin Al-Walid berhasil merebut wilayah Damaskus dari kekuasaan pasukan Kekaisaran Bizantium atau Kekaisaran Romawi Timur yang dipimpin Thomas.
Keberhasilan Kekhalifahan Rashidun itu merupakan salah satu dari sekian banyak peristiwa bersejarah dunia yang layak dikenang pada hari ke-262—hari ke-263 dalam tahun kabisat—sesuai sistem Kelender Gregorian, 19 September. Berikut sejumlah peristiwa bersejarah pada 19 September yang dihimpun Solopos.com dari Thepeoplehistory.com dan Wikipedia.org, dalam Sejarah Hari Ini, 19 September:
634
Pasukan Kekhalifahan Rashidun pimpinan Khalid bin Al-Walid berhasil merebut wilayah Damaskus dari kekuasaan pasukan Kekaisaran Bizantium atau Kekaisaran Romawi Timur yang dipimpin Thomas. Keberhasilan itu diraih setelah pasukan Kekhalifahan Rashidun setelah melakukan pengepungan selama hampir sebulan.
1356
Pasukan Inggris berhasil mengalahkan pasukan Prancis dalam Pertempuran Poitiers di Nouaille-Maupertuis, Vienne, selatan Poitiers, Prancis. Pada salah satu pertempuran dalam Perang Seratus Tahun itu, pasukan Prancis harus kehilangan sekitar 2.500 tentara yang tewas dan sedikitnya 2.000 tentara yang ditangkap pihak Inggris. Kemenangan Inggris itu merupakan kemenangan terbesar ketiga semasa Perang Seratus Tahun.
1356
Pasukan Inggris berhasil mengalahkan pasukan Prancis dalam Pertempuran Poitiers di Nouaille-Maupertuis, Vienne, selatan Poitiers, Prancis. Pada salah satu pertempuran dalam Perang Seratus Tahun itu, pasukan Prancis harus kehilangan sekitar 2.500 tentara yang tewas dan sedikitnya 2.000 tentara yang ditangkap pihak Inggris. Kemenangan Inggris itu merupakan kemenangan terbesar ketiga semasa Perang Seratus Tahun.
1870
Pasukan Prusia dibantu pasukan Baden, Bayern, dan Wuettemberg—yang lantas menjadi Kekaisaran Jerman—mulai mengepung Kota Paris demi merebutnya dari Prancis. Pengepungan itu berlangsung hingga 28 Januari 1871 dan berakhir dengan kemenangan Prusia dan bala bantuannya.
Penampakan Stadion San Siro di masa kini. (Reuters)
1939
Pertempuran Kepa Oksywska antara pasukan Jerman dan pasukan Polandia di Gdynia, Pomeranian Voivodeship, Polandia yang berlangsung selama sembilan hari berakhir. Pertempuran di awal Perang Dunia II itu berhasil dimenangi Jerman yang lantas menguasai wilayah Gdynia.
1944
Pertempuran antara pasukan Jerman dan pasukan Amerika Serikat (AS) meletus di perbatasan antara Jerman dan Belgia. Pertempuran yang lantas dikenang dengan sebutan Pertempuran Hutan Hurtgen itu berlangsung hingga 16 Desember di tahun yang sama dan berakhir dengan kemenangan telak Jerman.
1944
Finlandia dan Uni Soviet menandatangani perjanjian damai di Moskow, Rusia demi mengakhiri Perang Kontinuasi. Sebelumnya, Perang Kontinuasi yang melibatkan Finlandia dan Uni Soviet berlangsung sejak 25 Juni 1941.
Perobekan warna biru pada bendera Belanda di Hotel Yamato, Surabaya, Jatim, 10 November 1945. (Wikimedia.org)
1945
Sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan W.V.Ch Ploegman memasang bendera Belanda—merah putih biru—tanpa persetujuan pemerintah Indonesia di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato, Surabaya, Jawa Timur (Jatim). Hal itu lantas memicu kemarahan pemuda Surabaya. Pada 10 November, warna biru pada bendera Belanda dirobek oleh sekelompok rakyat Surabaya dan menjadi peristiwa bersejarah yang dikenang dengan sebutan Insiden Hotel Yamato atau Insiden Perobekan Bendera.
1963
David Andrew Seaman lahir di Rotherham, Inggris. Ia lantas dikenal luas sebagai pemain sepak bola yang berposisi sebagai penjaga gawang dan pernah membela klub besar di Inggris, Arsenal, sejak 1990 hingga 2003. Ia tercatat telah bermain 405 kali di kompetisi Liga Inggris dengan mengakhiri karier di Manchaster City pada 2004. Selain itu, Seaman merupakan kiper andalan Tim Nasional Inggris dari 1988 sampai 2002.
1976
Pesawat Boeing 727 milik maskapai penerbangan Turkish Airlines menabrak Gunung Taurus di dekat Karatepe, Isparta, Turki. Akibatnya, seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 154 tewas seketika. Kecelakaan itu merupakan kecelakaan terburuk kedua yang melibatkan Boeing 727 sepanjang sejarah.