News
Senin, 14 Oktober 2019 - 00:25 WIB

Sejarah Hari Ini: 14 Oktober 1943, Yahudi Tahanan Jerman di Polandia Memberontak

Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Orang Yahudi yang selamat dari pemberontakan di Sobibor, Polandia, 1943. (Nationalww2museum.org)

Solopos.com, SOLO — Orang-orang Yahudi yang ditahan di penampungan di Sobibor, Polandia memberontak dan membunuh 11 perwira pasukan Jerman, 14 Oktober 1943. Banyak tahanan yang kabur dari penampungan dalam pemberontakan itu.

Pemberontakan Yahudi di Polandia merupakan salah satu peristiwa bersejarah pada 14 Oktober. Selain itu, masih banyak peristiwa bersejarah pada 14 Oktober yang terangkum dalam Sejarah Hari Ini, 14 Oktober, yang dihimpun Solopos.com dari Thepeoplehistory.com dan Wikipedia.org:

Advertisement

1066
Pasukan Normandia pimpinan William I berhasil mengalahkan pasukan Inggris yang dipimpin Raja Harold Godwinson dalam Pertempuran Hastings di dekat Hastings, Sussex Timur, Inggris. Dalam pertempuran tersebut, Raja Inggris Harold Godwinson tewas. Sekitar dua bulan kemudian, William I mengklaim dirinya sebagai raja Inggris.

1322
Pasukan Skotlandia mengalahkan pasukan Inggris dalam salah satu pertempuran di masa Perang Kemerdekaan Skotlandia, yakni Pertempuran Byland Moor di Scawton Moor, Yorkshire, Inggris. Meskipun kalah, Inggris belum bersedia memberikan kemerdekaan penuh kepada Skotlandia dan menyebabkan perang terus berlanjut hingga 1328 setelah Inggris akhirnya mengakui kemerdekaan Skotlandia.

1758
Salah satu pertempuran antara pasukan Prusia dan pasukan Austria di masa Perang Tujuh Tahun meletus di Hochkirch, Saxony, Jerman. Dalam pertempuran itu, pasukan Prusia pimpinan Frederick dikalahkan pasukan Austria di bawah pimpinan Leopold Josef Graf Daun. Pasukan Austria juga berhasil merebut wilayah Hochkirch dari Prusia. Kekalahan itu merupakan salah satu yang terbesar yang pernah dialami pasukan Prusia di masa Perang Tujuh Tahun.

Advertisement

1805
Pasukan Prancis pimpinan Michel Ney berhasil mengalahkan pasukan Kekaisaran Romawi Suci yang dipimpin Johann Riesch dalam pertempuran di wilayah Elchingen yang kini sudah menjadi bagian Jerman. Dalam pertempuran tersebut, pasukan Kekaisaran Romawi Suci harus kehilangan sekitar 6.000 tentaranya sedangkan pasukan Prancis hanya kehilangan 854 tentaranya.

Dwight David Eisenhower. (Biography.com)

1890
Dwight David Eisenhower lahir di Denison, Texas, Amerika Serikat (AS). Ia lantas dikenal luas sebagai presiden ke-34 AS. Sebelum menjadi presiden, Eisenhower sempat menjabat sebagai panglima tertinggi Sekutu di Eropa dengan pangkat jenderal di masa Perang Dunia II.

1915
Kerajaan Bulgaria mendeklarasikan perang terhadap Serbia sehingga menjadikannya sebagai anggota Blok Sentral dalam Perang Dunia I. Kerajaan Bulgaria secara resmi menarik diri dari Perang Dunia I pada 30 September 1918 melalui perjanjian gencatan senjata antara Bulgaria dan Sekutu yang ditandatangani di Thessaloniki, Yunani.

Advertisement

1943
Orang-orang Yahudi yang ditahan di penampungan di Sobibor, Polandia memberontak dan membunuh 11 perwira pasukan Jerman. Sekitar 300 dari 600 tahanan berhasil kabur ke hutan sedangkan yang lainnya tertangkap. Sejarawan Belanda, Jules Schelvis, memperkirakan ada 158 tahanan yang tewas dalam pemberontakan tersebut. Penampungan di Sobibor merupakan penampungan orang-orang Yahudi yang ditangkap pasukan Jerman dan difungsikan sejak 16 Mei 1942. Sekitar 200.000 hingga 250.000 orang diperkirakan tewas dibantai selama penampungan tersebut difungsikan Jerman.

1944
Pasukan Inggris berhasil membebaskan Kota Athena di Yunani dari cengkeraman Jerman. Hal itu membuka kesempatan bagi pemerintahan Yunani untuk kembali berpusat di Atena.

Erwin Rommel. (Wikimeedia.org)

1944
Panglima tertinggi militer Jerman, Erwin Rommel, ditangkap dua jenderal dari markas pemimpin Jerman Adolf Hitler, yakni Wilhelm Burgdorf dan Ernst Maisel. Rommel lantas dijatuhi hukuman mati setelah dituduh terlibat dalam upaya pembunuhan Hitler. Ia lantas memilih untuk bunuh diri ketimbang dieksekusi mati.

1952
Pasukan PBB melancarkan serangan ke wilayah Chorwon, Korea Utara melawan pasukan Tiongkok. Serangan di masa Perang Korea itu lantas menyebabkan pecahnya Pertempuran Bukit Segitiga yang berlangsung hingga 25 November di tahun yang sama. Pertempuran tersebut merupakan pertempuran paling berdarah yang terjadi pada 1952.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif