News
Sabtu, 30 September 2023 - 09:14 WIB

Sejarah dan Makna Hari Kesaktian Pancasila yang Diperingati Setiap 1 Oktober

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Madiun, Ahmad Dawami, bersama seluruh pejabat Forkopimda Kabupaten Madiun berfoto bersama seusai upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Kresek, Kamis (1/10/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, SOLO — Di tangga 1 Oktober setiap tahunnya, masyarakat Indonesia memperingati peristiwa bersejarah, yakni Hari Kesaktian Pancasila.

Dalam catatan sejarahnya, Hari Kesaktian Pancasila berkaitan dengan peristiwa G30S PKI pada 30 September 1965 yang didalangi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Mereka menculik dan membunuh enam perwira tinggi dan satu perwira pertama TNI AD. Jenazah para korban yang selanjutnya dinamakan Pahlawan Revolusi dimasukkan ke dalam sumur tua di Lubang Buaya Pondok Gede Jakarta.

Advertisement

Mereka diculik oleh para pengawal Pasukan Pengawal Presiden atau Cakrabirawa yang dianggap loyal kepada PKI. Jenderal TNI Abdul Haris Nasution berhasil selamat dari pembunuhan. Namun, putrinya yang bernama Ade Irma Suryani Nasution dan ajudannya Lettu CZI Pierre Andreas Tendean meninggal dalam peristiwa tersebut.

Dalam sejarah G30S PKI yang menjadi cikal bakal Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober itu, ada beberapa orang lain yang juga menjadi korban, di antaranya adalah Bripka karel Satsuit Tubun. Sementara di Yogyakarta tentara yang menjadi korban adalah Kolonel Katamso Darmokusumo dan Letkol Sugiyono Mangunwiyoto.

PKI pun mengumumkan Dewan Revolusi yang dipimpin oleh Letkol Untung Syamsuri, Komandan Batalyon 1 Cakarabirawa. Namun penemuan enam jenderal dan satu perwira pertama di Lubang Buaya pada 3 Oktober membuat rakyat marah kepada PKI.

Advertisement

Mayjen Soeharto yang dilantik menjadi Menteri/Panglima Angkatan Darat pada 16 Oktober 1965 dan pada 11 Maret 1966 mendapat Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) dari Presiden Soekarno, mengambil langkah-langkah pemulihan keamanan negara, terutama membersihkan seluruh unsur pemerintah dan negara dari unsur PKI. Itulah yang kemudian membuat PKI diberangus keberadaannya, dan dilarang berdiri kembali lewat TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966.

Makna Hari Kesaktian Pancasila

Mengutip informasi di laman resmi Universitas Islam An Nur Lampung, Hari Kesaktian Pancasila yang sarat cerita sejarah itu memiliki makna yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Makna ini dapat kita lihat dari dua aspek, yaitu aspek historis dan aspek aktual.

Dari aspek historis, Hari Kesaktian Pancasila merupakan hari untuk mengenang dan menghargai jasa-jasa para pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S PKI.

Advertisement

Para pahlawan revolusi ini adalah simbol dari semangat juang dan pengorbanan untuk mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia. Pancasila adalah hasil dari perjuangan dan kesepakatan bersama bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan dari penjajahan. Pancasila juga merupakan rumusan nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman hidup bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dari aspek aktual, Hari Kesaktian Pancasila yang sarat sejarah ini merupakan hari untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme kita sebagai bangsa Indonesia. Rasa nasionalisme dan patriotisme ini dapat kita tunjukkan dengan cara mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dari segala bentuk ancaman dan gangguan. Ancaman dan gangguan ini dapat berupa ideologi-ideologi asing yang tidak sesuai dengan Pancasila, maupun isu-isu yang dapat memecah belah bangsa Indonesia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif