News
Jumat, 28 Februari 2020 - 17:42 WIB

Sederet Pejabat Elite Iran Terjangkit Virus Corona, Salat Jumat di Berbagai Kota Batal

Newswire  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perempuan Iran mengenakan masker mulut dan hidung untuk mencegah tertular virus corona ketika berjalan di Grand Bazaar di Teheran, Iran (20/2/2020) . (Antara/Kantor Berita Asia Barat WANA)/Nazanin Tabatabaee via Editor Reuters)

Solopos.com, JAKARTA -- Jumlah korban meninggal dunia akibat virus corona di Iran bertambah menjadi 26 pada Kamis (27/2/2020), hingga kini menjadi jumlah tertinggi di luar China. Jumlah keseluruhan kasus infeksi mencapai 245, termasuk sejumlah pejabat senior.

Wabah virus corona memicu pihak berwenang membatalkan salat jumat di 23 kota dan 31 provinsi di Iran, termasuk Teheran, kota suci muslim Syiah, Qom, Mashhad, serta beberapa daerah terinfeksi lainnya. Hal itu dirilis stasiun TV pemerintah setempat.

Advertisement

Viral Foto Pesawat Kepresidenan Baru, Ini Tanggapan Istana

Kantor Berita IRNA menyebutkan Iran melarang warga China masuk ke negaranya. Meski demikian, kini virus corona telah masuk ke negara itu.

Mereka yang tertular COVID-19 itu termasuk Wakil Presiden urusan Keluarga dan Perempuan Masoumeh Ebtekar dan Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi. Kasus Ebtekar disebutkan masih dalam skala ringan dan tidak dirawat di rumah sakit.

Advertisement

Heboh Penjual Nasi Goreng Mirip Anies Baswedan

"Dalam 24 jam terakhir, kami telah mengkonfirmasi 106 kasus baru ... dengan jumlah kematian mencapai 26," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Kianush Jahanpur kepada stasiun TV pemerintah.

Pemerintah meminta masyarakat Iran menghindari "perjalanan domestik yang tak perlu."

Advertisement

"Iran juga memberlakukan sejumlah pembatasan akses ke tempat suci di Qom dan Mashhad," kata Menteri Kesehatan Saeed Namaki kepada stasiun TV itu.

Sekda Bela Anies Baswedan: Banjir Jakarta Dinikmati Saja!

Ia menambahkan bahwa para pengunjung tempat itu harus pergi setelah selesai berdoa. Pertemuan-pertemuan juga tak diizinkan di dalam tempat tersebut.

Otoritas Iran, termasuk Presiden Hassan Rouhani, pada Rabu (26/2/2020), mengatakan bahwa Iran tak berencana melakukan karantina kota atau distrik mana pun meski terjadi lonjakan kasus corona dalam waktu singkat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif