Solopos.com, SOLO — Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil didesak meminta maaf seusai menyebut jajaran pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) iblis dan setan.
Desakan tersebut datang dari Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu) Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo. Ia menilai pernyataan Muhammad Adil tidak pantas.
“Di saat segenap pegawai @KemenkeuRI bekerja menjalankan amanat UU, pernyataan Bupati Kab Kepulauan Meranti ini tentu amat tidak pantas. Apalagi kapasitasnya sebagai seorang pimpinan daerah, yang seharusnya menjadi pengayom dan teladan,” tulis dia melalui akun Twitter miliknya, @prastow, Minggu (11/12/2022).
Pihak Kemenkeu keberatan dengan perkataan Bupati Kepulauan Meranti tersebut. “Kami keberatan dan menyayangkan perkataan Bupati Meranti saudara Muhammad Adil yang sungguh-sungguh tidak adil karena mengatakan pegawai Kemenkeu iblis atau setan, ini sungguh ngawur dan menyesatkan,” terang dia dalam video di unggahan tersebut.
Pihak Kemenkeu keberatan dengan perkataan Bupati Kepulauan Meranti tersebut. “Kami keberatan dan menyayangkan perkataan Bupati Meranti saudara Muhammad Adil yang sungguh-sungguh tidak adil karena mengatakan pegawai Kemenkeu iblis atau setan, ini sungguh ngawur dan menyesatkan,” terang dia dalam video di unggahan tersebut.
Baca Juga: Profil Muhammad Adil, Bupati Kepulauan Meranti yang Ngamuk ke Kemenkeu
Yustinus Prastowo mengatakan bahwa pihak Kemenkeu telah bekerja sesuai dengan aturan untuk perhitungan dana bagi hasil (DBH) yang dipermasalahkan Muhammad Adil terkait DBH minyak.
Baca Juga: Gara-Gara Minyak, Bupati Kepulauan Meranti Mengancam Gabung Malaysia
Oleh sebab itu, dia mendesak Bupati Kepulauan Meranti untuk meminta maaf secara terbuka kepada Kemenkeu. “Kepada saudara Muhammad Adil agar minta maaf secara terbuka dan mengklarifikasi agar tidak terjadi penyesatan publik yang lebih luas,” desak dia.
Di saat segenap pegawai @KemenkeuRI bekerja menjalankan amanat UU, pernyataan Bupati Kab Kepulauan Meranti ini tentu amat tidak pantas. Apalagi kapasitasnya sebagai seorang pimpinan daerah, yg seharusnya menjadi pengayom dan teladan.
Saya akan tanggapi melalui video dan #utas https://t.co/BhpuxabOtL pic.twitter.com/9MzwrRgVD6 Advertisement— Prastowo Yustinus (@prastow) December 11, 2022
Diberitakan sebelumnya, Bupati Kepulauan Meranti menyebut Kemenkeu sebagai iblis dan setan dalam Rapat Koordinasi Nasional Optimalisasi Pendapatan Daerah di Pekanbaru, Riau, pada Kamis (8/12/2022). Hal ini dikarenakan Meranti merupakan daerah pengeboran minyak. Akan tetapi, Meranti masih saja menjadi daerah miskin.
Baca Juga: Enggak Kaleng-kaleng! Segini Harga Suvenir Pernikahan Kaesang-Erina
“Pertanyaannya, minyaknya banyak duitnya besar, kok dapatnya malah berkurang. Ini kenapa? Apakah uang saya dibagi di seluruh Indonesia? Makanya maksud saya, kalau bapak enggak mau ngurus kami, pusat tidak mau mengurus Meranti, kasih kan kami ke negeri sebelah [Malaysia],” ujarnya dalam video yang viral di media sosial.