News
Minggu, 16 September 2018 - 17:18 WIB

Sebulan Tak Mandi, Korban Gempa Lombok Girang Melihat Air Pipa PMI Solo

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> &mdash; Salah seorang korban gempa bumi di Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengungkapkan kegirangannya setelah mendapatkan bantuan berupa distribusi air, Sabtu (15/9/2018). Ia merasa senang karena akhirnya bisa mandi setelah sebulan tak mandi karena distribusi air yang terputus sejak gempa bumi menedera Lombok.</p><p>Salah satu orang yang mengaku sebagai korban <a href="http://news.solopos.com/read/20180805/496/932172/cahaya-hijau-sebelum-gempa-lombok-70-sr-jalanan-macet-total">gempa bumi</a> di Lombok itu pun tak segan mengungkapkan kegirangannya di depan kamera sembari membasahi tubuhnya dengan air. Ia menyebut, kelancaran distribusi air itu berkat aksi pipanisasi dari sukarelawan PMI Kota Solo.</p><p>"Bayangkan satu bulan enggak mandi, alhamdulillah dari tim relawan PMI Solo, <em>maturunuwun</em> masyarakat Solo, saya bisa mandi sekarang setelah sebulan enggak mandi sekarang sudah mandi. Kemarin mungkin bau, sekarang besok mungkin enggak bau lagi," ujarnya.</p><p>Sementara itu, pengurus PMI Kota Solo, Sumartono Hadinoto, membenarkan pipanisasi di lokasi terdampak gempa bumi di Lombok itu dilakukan Tim Water And Sanitation Hygiene (WASH) PMI Kota Solo yang bekerja sama dengan beberapa pihak. "Iya itu di Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara," ujarnya kepada <a href="http://www.solopos.com"><em>Solopos.com</em></a> melalui sambungan telepon, Minggu (16/9/2018).</p><p>Sumartono menjelaskan proses pipanisasi itu dilakukan PMI Kota Solo yang bekerja sama dengan sukarelawan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dan beberapa sukarelawan lainnya. Pipanisasi itu pun membutuhkan perjuangan karena medan yang berat di kawasan Kaki Gunung Rinjani.</p><p>"Nah akhrinya setelah disurvei butuh pipa 2 km, kita belanja pipa 2 km termasuk tandon airnya kita kirim kemudian kita proses kerja sama dengan semua pihak termasuk masyarakat. Nah kemarin itu [Sabtu] sudah mengalir," beber Sumartono.</p><p>Sumartono membeberkan pipanisasi dan bantuan lainnya, termasuk bantuan kesehatan, bisa didapatkan paran korban gempa bumi di beberapa lokasi di Lombok juga berkat bantuan dari Lombok Peduli yang bekerja sama dengan <a href="http://www.solopos.com"><em>Solopos</em></a>. "Jadi bantuan yang masuk dari Lombok Peduli yang bekerja sama dengan <em>Solopos</em> itu semua yang kita dapatkan dari masyarakat disalurkan sepenuhnya ke Lombok di beberapa lokasi," ungkapnya.</p><p>Kini, Tim Wash PMI Kota Solo akan kembali melakukan pipanisasi di Kabupaten Lombok Timur demi mendistribusikan air bersih kepada para korban <a href="http://news.solopos.com/read/20180805/496/932172/cahaya-hijau-sebelum-gempa-lombok-70-sr-jalanan-macet-total">gempa bumi</a>. "Jadi kita kemarin sudah membelanjakan pipa itu sebanyak hampir 10 km, terus tangkinya sebanyak sekitar 30," lanjutnya.</p><p>PMI Kota Solo yang turun ke lokasi <a href="http://news.solopos.com/read/20180805/496/932219/gempa-lombok-santri-remaja-meninggal-saat-ngaji">gempa bumi</a> di wilayah Lombok biasanya terbagi menjadi dua tim, yaitu bergabung ke PMI Pusat dan PMI provinsi. Hingga kini, perjuangan sukarelawan PMI Kota Solo di lokasi terdampak gempa bumi di Lombok masih berlanjut.</p><p><iframe width="640" height="360" frameborder="0" allow="autoplay; encrypted-media" src="https://drive.google.com/file/d/0BxNj2r43R0nuaXF5T0dZS3lqNDlTMFBXZlVaMW0wLTBiRUdj/preview"><></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif