News
Rabu, 26 Februari 2020 - 06:00 WIB

Seberapa Fasih Mahasiswa UIN dalam Baca Tulis Alquran? Ini Hasil Penelitian Kemenag

Danang Nur Ihsan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi baca Alquran (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Kemampuan baca tulis Alquran menjadi salah satu kualifikasi yang harus dimiliki mahasiswa universitas Islam negeri (UIN). Hal ini sesuai Keputusan Dirjen Pendis Nomor 102 tahun 2019. Lantas bagaimana kemampuan baca tulis Alquran para mahasiswa UIN?

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag) merilis hasil penelitian kemampuan baca tulis Alquran mahasiswa dari 14 UIN di Indonesia pada November 2019.

Advertisement

Hasilnya indeks kemampuan baca Alquran tertinggi diraih UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan skor 3,94 (rentang 1-5). Sedang indeks terendah adalah UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru dengan skor 1,86.

Alquran Jelaskan Proses Terbentuknya Black Hole

Advertisement

Alquran Jelaskan Proses Terbentuknya Black Hole

Untuk kemampuan tulis Alquran, indeks tertinggi adalah mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan skor 3,80. Lagi-lagi UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru menempati indeks terendah dengan 1,90.

”Secara umum kemampuan membaca dan menulis Alquran mahasiswa UIN di 14 kampus rata-rata bagus atau berkisar pada angka 3,19 untuk membaca dan 3,20 untuk menulis,” ujar Kabid Kajian dan Pengembangan Alquran Kemenang Abdul Aziz Sidqi sebagaimana tertulis di laman Kemenag.

Advertisement

Kemampuan Baca Alquran

Kemampuan Tulis Alquran

Direktur Perguruan Tinggi Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Arskal Salim mengaku kaget dengan tiga UIN yang berada di level bawah dalam kemampuan mahasiswanya membaca dan menulis Alquran, yaitu UIN Ar Raniry Banda Aceh, UIN Mataram, dan UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru.

“Saya surprise melihat hasil penelitian di tiga UIN yang berada pada level bawah. Ketiga UIN ini merupakan wilayah yang kuat dengan basis keislamannya,” ujar Arskal.

Menurut Arskal, penelitian BTQ menjadi penting untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kelemahan yang dialami oleh mahasiswa UIN atau perguruan tinggi kegamaan negeri lainnya.

Advertisement

“Saya harap penelitian ini bisa dikembangkan lebih jauh lagi kepada mahasiswa prodi umum di perguruan tinggi negeri. Apakah kemampuan baca tulis Alquran di perguruan tinggi umum itu seimbang dengan di UIN atau jauh lebih rendah,” tandas Arskal.

14 Abad Lalu, Alquran Sudah Jelaskan Pembuatan Piramida Mesir

Penelitian yang dilakukan Kemenag itu mengambil responden mahasiswa UIN di 14 kampus. Mereka adalah mahasiswa UIN semester tiga sampai lima.

Advertisement

Responden yang dipilih adalah mereka mereka yang terdampak langsung dari Keputusan Dirjen Pendis Nomor 102 tahun 2019 yang menyatakan kemampuan baca tulis Alquran menjadi salah satu kualifikasi yang harus dimiliki.

Setiap UIN, diambil 50 mahasiswa yang menjadi responden dengan komposisi 25 mewakili prodi umum dan 25 mewakili prodi agama. Pengumpulan data dilakukan pada September 2019 dengan menggunakan empat instrumen yaitu tes kemampuan, kuosioner, wawancara, dan dokumentasi.

Abdul Aziz mengatakan indeks ini menunjukan kemampuan membaca dan menulis Alquran mahasiswa UIN tidak jauh berbeda. ”Meskipun ditemukan mahasiswa yang sama sekali tidak bisa baca Alquran berkisar 0,4 persen dan tidak bisa menulis 0,6 persen,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif