News
Rabu, 1 Juni 2011 - 12:18 WIB

SBY setuju Mega, Pancasila tak bisa dilepaskan dari Bung Karno

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi penyampai pidato kebangsaan terakhir dalam peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni di Gedung MPR. Dalam pidatonya, SBY membenarkan pernyataan Megawati bahwa bicara Pancasila tidak bisa dilepaskan dari sosok Soekarno.

“Saya setuju apa yang disampaikan Ibu Megawati, tidak mungkin bicara Pancasila tanpa bicara Bung Karno,” kata SBY disambut tepuk tangan 600-an hadirin.

Advertisement

Hal itu disampaikan SBY dalam pidato kebangsaan di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/6/2011).

Sebelum SBY, Presiden ke-3 RI BJ Habibie dan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri sudah menyampaikan pidato. SBY mengapresiasi peran Bung Karno sebagai pejuang, pemikir, dan sebagai penggali nilai-nilai Pancasila.

“Rumusan-rumusan berubah dari masa ke masa, tapi substansi Pancasila tidak berubah yakni yang disampaikan Bung Karno dalam pidato di depan BPUPKI,” kata SBY disambut riuh tepuk tangan.

Advertisement

Sebelumnya, pidato Megawati banyak membicarakan tentang peran Bung Karno sebagai penggali Pancasila. Megawati mengatakan, Pancasila tidak bisa dilepaskan dari sosok proklamator Bung Karno.

“Bukan karena dia bapak saya, tapi sebagai penggali Pancasila proklamator bangsa,” kata Megawati disambut tawa.

Gagasan Pancasila yang menjadi dasar NKRI saat ini dicetuskan kali pertama oleh Bung Karno di depan rapat Badan Penyelidikan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia 1 Juni 1945. Soekarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan; Internasionalisme; Mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan.

Advertisement

(detik.com/tiw)

Advertisement
Kata Kunci : Bung Karno Pancasila SBY
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif