News
Senin, 17 September 2012 - 15:30 WIB

SBY Kecam Peredaran Film 'Innocence of Muslims'

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden SBY

Presiden SBY

JAKARTA–Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengecam keras peredaran film ‘Innocence of Muslims’ yang dianggap menghina agama Islam. Menurutnya, jika perbuatan semacam pembuatan film tersebut dibiarkan, maka akan terjadi benturan di seluruh dunia.

Advertisement

Hal ini disampaikan oleh Presiden SBY saat berpidato dalam acara Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU 2012 di Pondok Pesantren Kempek, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Senin (17/9/2012).

“Kali ini yang terus dilecehkan agama Islam dengan beredarnya sebuah film ‘Innocence of Muslims’. Saya sudah menyampaikan ketidaksenangan dan kecaman saya atas diedarkannya yang merupakan bentuk pelecehan. Kalau hal-hal itu terus dibiarkan, akan terjadi benturan di seluruh dunia,” ujar SBY.

SBY juga mengatakan akibat ulah sang produser film asal Amerika tersebut, banyak negara yang dibuat repot. Bahkan warga Amerika pun ikut kesusahan. SBY menegaskan dampak dari film tersebut membuat dunia tidak tenteram.

Advertisement

“Akibat orang yang tidak bertanggung jawab, produsernya, banyak negara dibuat repot. Banyak warga AS yang ikut jadi sasaran. Perbuatan seperti itu menyusahkan semua dan membuat dunia tidak tenteram. Indonesia aktif dan peduli,” tegas SBY.

Selain itu, SBY juga menyinggung soal pembuatan karikatur Nabi Muhammad SAW di Denmark serta upaya pembakaran kitab suci Alquran beberapa waktu lalu oleh pendeta asal Amerika. Oleh karenanya SBY berinisiatif untuk menulis artikel internasional guna menyerukan sikap saling menghargai antar umat di dunia.

“Saya memiliki inisiatif menulis artikel internasional. Tujuannya harus saling menghargai. Membakar kitab suci, menyerukan untuk membenci, janganlah kegiatan seperti itu terjadi,” kata SBY.

Advertisement

Bahkan SBY mengaku telah berkomunikasi dengan Sekjen PBB dan minta disampaikan ke Rusia sebagai salah satu pemegang hak veto PBB, untuk menghentikan kekerasan yang terjadi akibat film tersebut.

“Dengan kegiatan seperti ini, ke depan dunia harus memiliki komitmen yang sungguh-sungguh. Terkait di Suriah, yang penting hentikan dulu kekerasan. Saya sudah menelepon Sekjen PBB, ngomong ke Rusia yang pegang hak veto untuk menghentikan kekerasan yang terjadi. Kita harus tetap bersatu,” tutur SBY.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif