News
Rabu, 19 Oktober 2011 - 14:32 WIB

SBY ingatkan soal ancaman krisis pangan

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SBY - Boediono (VIVAnews/Ikhwan Yanuar)

Jakarta (Solopos.com)– Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai ancaman ketahanan pangan dunia saat ini semakin mengkhawatirkan. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, SBY menginstruksikan agar menteri-menteri yang terkait dengan pencapaian surplus beras 10 juta ton untuk memberikan laporan berkala enam bulan sekali.

Advertisement

“Semua pihak harus aktif dan kreatif,” kata SBY dalam pidato usai pelantikan menteri dan wakil menteri baru Kabinet Indonesia Bersatu II di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/10/2011).

SBY mengatakan, situasi pangan yang makin mengkhawatirkan itu terlihat dari munculnya gejala kelaparan di kawasan Afrika. Ancaman pangan karena bencana alam juga kini menghantui sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara seperti Filipina dan Thailand.

“Khusus pangan, saya minta jalankan program surplus beras 10 juta ton pada 2014,” kata Presiden.

Advertisement

SBY menginstruksikan agar program baru pencapaian produksi beras surplus 10 juta ton tersebut dilakukan dengan mempersiapkan anggaran lebih baik. Selain itu, SBY meminta agar laporan pendataan dilakukan seakurat mungkin dan pemberian bantuan kepada petani sesuai sasaran.

Upaya lain dalam mencapai sasaran surplus beras tersebut adalah perlunya dibangun infrastruktur yang lebih mengarah pada peningkatan produksi beras, serta distribusi dan transportasi pangan yang baik.

“Khusus untuk 10 juta ton ini, setiap enam bulan para menteri dan gubernur melaporkan pada saya pelaksanaan dan kemajuan. Agar kalau ada masalah segera dicarikan solusinya,” kata SBY. VIVAnews

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif