News
Jumat, 20 April 2018 - 18:37 WIB

PPP: Demokrat Cenderung Dukung Jokowi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> &mdash; <a href="http://news.solopos.com/read/20180406/496/908642/pilpres-2019-demokrat-bantah-ahy-ditawari-jadi-menteri-jika-dukung-jokowi" target="_blank">Partai Demokrat</a> kembali akan menjadi kekuatan penentu yang bisa diperebutkan jika Pilpres 2019 kembali mempertemukan Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Jika pada 2014 Demokrat menyatakan netral, kini partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu diprediksi akan mendukung Jokowi. Benarkah?</p><p>Melihat arah komunikasi partai-partai, Sekjen Partai Persatuan Pembagunan (PPP) Arsul Sani meyakini Partai Demokrat lebih cenderung mendukung Jokowi dibandingkan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.</p><p>Hal itu, ujarnya, terlihat dari rencana pertemuan <a href="http://news.solopos.com/read/20180418/496/911236/wiranto-bertemu-sby-pengamat-jokowi-ingin-cegah-poros-ketiga" target="_blank">SBY</a> dengan Presiden PKS Sohibul Iman untuk persiapan Pilpres 2019. "Saat ini kalau lihat arah komunikasinya kami meyakini Demokrat lebih condong ke Jokowi," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Jumat (20/4/2018).</p><p>Akan tetapi, Arsul menilai pertemuan para Ketua Umum Partai menjelang Pilpres 2019 merupakan hal yang biasa dilakukan. Banyaknya pertemuan para tokoh partai politik diharapkan dapat mendinginkan suasana pemilihan presiden.</p><p>"Kan gitu, dari sisi manfaat ya baik saja tentu. Makin banyak antar tokoh ketemu makain bagus, makin dingin suasananya. Tapi kalau tidak ketemu nanti para tokohnya juga ikut-ikutan jadi <em>buzzer</em>," ujar Arsul.</p><p>Sementara itu, tokoh-tokoh oposisi mengungkapkan tantangan Jokowi. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan tidak mudah bagi <a href="http://news.solopos.com/read/20180419/496/911433/cyrus-network-head-to-head-jokowi-64-vs-prabowo-298" target="_blank">Presiden Jokowi</a> untuk menuju periode kedua pemerintahannya. Pasalnya, klaim Fahri, sebagian parpol pendukungnya mulai terlihat tidak kompak.</p><p>&ldquo;Parpol pendukung Jokowi tidak kompak dan kerap saling serang akibat memperebutkan kursi cawapres. Timnya enggak kompak," kata Fahri kepada wartawan.</p><p>Untuk itu, Fahri meyakini Jokowi akan mudah dikalahkan dengan kondisi parpol pendukungnya yang tidak solid dan pragmatis. Kendati demikian, dia juga meragukan lawan Jokowi yang beredar saat ini akan bisa mengalahkan mantan Gubernur DKI itu jika sosoknya lemah.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif