News
Jumat, 10 Maret 2023 - 19:52 WIB

Satu per Satu Borok Kemenkeu Terkuak, Tagar #SriMulyaniMundur Mengemuka

Rudi Hartono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani saat berkunjung ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Solo, Kamis (9/3/2023). (Solopos.com/Gigih Windar Pratama).

Solopos.com, SOLO–Tagar #SriMulyaniMundur menggema di media sosial Twitter sejak beberapa terakhir hingga Jumat (10/3/2023).

Warga internet (warganet) meluapkan kekesalannya terhadap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati karena ternyata banyak pejabat jajaran Kemenenterian Keuangan (Kemenkeu) yang berharta melimpah yang dinilai tidak sesuai dengan profil penghasilan mereka.

Advertisement

Tagar #SriMulyaniMundur muncul setelah satu per satu borok di lingkungan Kemenkeu terkuak. Semua berawal dari terbongkarnya harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo.

Rafael Alun sebelumnya adalah Kabag Umum Kanwil DJP Jakarta Selatan II Kemenkeu yang saat ini sudah dipecat sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

Berdasar Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2021, Rafael Alun memiliki harta kekayaan senilai lebih dari Rp56 miliar. Nilai kekayaan itu dinilai tak sesuai dengan profil pendapatannya sebagai pejabat eselon III saat itu.

Advertisement

Warganet mengorek harta kekayaan Rafael Alun sebagai imbas kasus penganiayaan yang dilakukan anaknya, Mario Dandy, 20, terhadap David Ozora, 17.

Saat ditelisik, Mario Dandy suka pamer gaya hidup mewah di media sosial seperti dengan menunjukkan Jeep Wrangler Rubicon dan sejumlah motor gede (moge). Setelah itu warganet menelusuri latar belakang orang tuanya.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut turun tangan. KPK menemukan transaksi di 40 rekening Rafael Alun senilai Rp500 miliar.

KPK kini meningkatkan status penanganan ke penyelidikan dari sebelumnya klarifikasi LHPKPN.

Advertisement

Belakangan diketahui sebenarnya Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sudah mengirim laporan transaksi mencurigakan di rekening Rafael Alun sejak sangat lama.

KPK saat ini masih menelusuri dugaan tindan pidana pencucian uang (TPPU) oleh Rafael Alun.

Kemudian, baru-baru ini diketahui terdapat transaksi janggal senilai Rp300 triliun di Kemenkeu. PPATK juga sudah melaporkan kejanggalan itu kepada Kemenkeu sejak 2009 tetapi tidak direspons.

Di tengah pengusutan kasus dugaan transaksi dana besar dengan berbagai modus yang dilakukan Rafael Alun, giliran pejabat lain di jajaran Kemenkeu  menjadi sorotan.

Advertisement

Mereka adalah Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto dan Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono.

Warganet menemukan foto-foto Eko yang menunjukkan gaya hidup mewah. Imbas mencuatnya Eko yang dicap bergaya hidup hedon, Menkeu Sri Mulyani mencopotnya. Eko juga diperiks Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenkeu.

Sementara, Andhi Pramono disorot lantaran diduga kuat memiliki rumah mewah seperti istana di Cibubur. Anak dan istrinya juga suka menunjukkan gaya hidup mewah di media sosial.

Andhi Pramono juga bakal dimintai klarifikasi oleh pihak terkait.

Advertisement

“Menteri Kemenkeu yg ngomong nih, rakyat spt dejavu kembali ke jaman penjajahan kolonial Belanda, di kementeriannya yg bobrok karena uang rakyat banyak yg di timbun oleh pejabat² di Ditjen Pajak dan Bea Cukai, malah rakyat kecil yg terus-menerus dibuat susah. #SriMulyaniMundur,” tulis akun Twitter @GRUNGE_GO.

Bahkan, akun @knpiharis secara langsung menyarankan Menkeu Sri Mulyani mundur. “Sri Mulyani sebaiknya mundur sebagai Menteri Keuangan. #SriMulyaniMundur,” tulis akun tersebut disertai tangkapan layar berita tentang adanya transaksi janggal Rp300 triliun di Kemenkeu.

Warganet lainnya mendesak Menkeu Sri Mulyani mundur lantaran dinilai tak bisa membasmi korupsi di Kemenkeu. Itu seperti disuarakan akun @malhamahkubro. 

Warganet tersebut meyakini ada Gayus dan Rafael Alun lainnya di Kemenkeu. “Sri Mulyani mundur aja lah…. korupsi di kemnkeu gak bisa ibu basmi. Saya yakin masih ada gayus dan rafael lain,” tulis akun @malhamahkubro.

Gayus yang dimaksud akun itu diduga merujuk pada Gayus Halomoan Partahanan Tambunan, pegawai DJP Kemenkeu yang pernah bikin heboh Indonesia pada pertengahan 2010.

Pegawai III A itu terlibat dalam sejumlah kasus mafia pajak dan memiliki harta kekayaan hingga Rp74 miliar. Padahal Gayus ketika itu baru berusia 31 tahun dan sebagai pegawai DJP yang belum genap 10 tahun bekerja.

Advertisement

Hingga Jumat, ribuan cuitan menggunakan tagar #SriMulyaniMundur.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif