News
Jumat, 4 Desember 2015 - 19:30 WIB

SATELIT INDONESIA : Amankan Slot L Band, Pemerintah akan Sewa Satelit

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi satelit (Istimewa/Telegraph)

Satelit Indonesia yang seharusnya mengorbit di slot L-Band, melenceng. Akibatnya, slot tersebut kosong dan diincar negara lain.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah mempertimbangkan untuk menggandeng swasta untuk mengamankan slot satelit L Band yang saat ini kosong karena satelit yang ada saat ini mengorbit di luar slot.

Advertisement

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, mengatakan pemerintah mempertimbangkan untuk menggandeng swasta untuk mengamankan slot satelit L Band. Dengan begitu, pemerintah dapat membagi biaya yang harus dikeluarkan untuk mengamankannya.

“Karena ini diperuntukan kepada pemerintah, maka pemerintah harus investasi di sana. Akan tetapi kami akan lihat apakah sepenuhnya dilakukan pemerintah, atau menggandeng operator swasta, sehingga bisa dibagi,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (4/11/2015).

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) sebenarnya sudah menawarkan kepada operator nasional untuk memanfaatkan slot tersebut. Akan tetapi, belum ada satu pun pihak swasta yang menyatakan minat untuk menggunakannya sehingga akan memanfaatkannya untuk kepentingan pemerintah.

Advertisement

Rudiantara menuturkan pemerintah juga sedang menyiapkan anggaran yang diperlukan untuk mengamankan slot tersebut. Pasalnya, pemerintah harus menempatkan satelit di orbit tersebut agar tidak digunakan oleh pihak lain.

Menurutnya, banyak pihak yang menginginkan slot satelit L Band milik Indonesia karena hanya ada delapan di seluruh dunia. Selain itu, satelit L Band juga memiliki karakteristik yang unik, yaitu memiliki cakupan luas. “Kalau pemerintah tidak berbuat sesuatu, maka slot ini akan diambilmoleh pihak lain, karena banyak yang berminat. Indonesia kan memiliki pasar yang besar untuk telekomunikasi,” ujarnya.

Rudiantara juga menyebutkan akan menyewa satelit milik pihak lain untuk mengisi sementara slot tersebut. Hal itu dilakukan sambil menunggu pembangunan satelit milik Indonesia selesai. Untuk membangun sebuah satelit diperlukan waktu setidaknya 30 bulan dan investasinya cukup mahal. Selain untuk pembangunan satelit, pemerintah harus mengeluarkan investasi untuk fasilitas peluncuran dan pengontrolan di darat.

Advertisement

Indonesia sebenarnya telah memiliki satelit L-Band yang mengorbit di slot tersebut. Akan tetapi, kebocoran bahan bakar yang terjadi pada awal 2015 di satelit tersebut membuat satelit itu mengorbit di luar slot yang telah ditentukan.

Pemerintah sendiri telah memutuskan untuk mengamankan slot tersebut, agar tidak dimanfaatkan oleh negara lain, dengan cara mengonfirmasi keberadaan Indonesia di slot tersebut. Rencananya, satelit itu akan dimanfaatkan oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla), dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dengan begitu, pemerintah dapat memonitor bencana, eksplorasi hutan dan laut, dengan cakupan wilayah Asia Selatan dan Asia Timur.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif