News
Minggu, 8 Oktober 2023 - 12:31 WIB

Sasar Anak-Anak Kartasura, Greget Sejarah Ajak Kenal Keraton Kartasura

Maymunah Nasution  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kegiatan Jalan-jalan Greget Sejarah yang mengajak siswa SDN Makamhaji 03 Sukoharjo berkunjung ke Petilasan Keraton Kartasura, Sabtu (7/10/2023). (Solopos.com/Maymunah Nasution)

Solopos.com, SOLO–Mengenalkan sejarah Keraton Kartasura menjadi misi inisiator gerakan Greget Sejarah asal Kartasura, Egi Raf. Pria yang sehari-harinya tinggal di Kartasura itu merasa Keraton Kartasura semakin didesak oleh tatanan masyarakat Kartasura.

“Melihat kasus terbaru Keraton Kartasura dirobohkan itu menunjukkan banyak orang yang tidak peduli dengan situs sejarah ini, nah saya sendiri sebagai warga Kartasura menyayangkan hal itu, tetapi saya sudah lelah jika hanya protes atau berorasi, itu sebabnya akhirnya saya menggagas gerakan Greget Sejarah ini mengajak anak-anak usia SD di Kartasura mengenali situs sejarah yang mereka miliki,” ujar Egi saat diwawancara Solopos.com selepas rangkaian acara Greget Sejarah di Petilasan Keraton Kartasura, Sabtu (7/10/2023).

Advertisement

Menurut Egi, anak-anak muda adalah agen-agen agar sejarah dapat tersalurkan dan terawat. Target gerakannya adalah 10 SD di Kartasura, setelah itu beranjak ke siswa-siswi SMP. Egi mengaku Greget Sejarah sudah terlaksana dua kali dengan yang pertama mengajak murid-murid SD Islam Al Hilal Kartasura.

Pelaksanaan kedua mengajak siswa-siswa kelas 6 SDN Makamhaji 03 yang sama-sama terlaksana dengan gratis. Egi yakin dengan pelaksanaan edutrip semacam ini dapat menumbuhkan rasa cinta anak-anak terhadap situs sejarah berharga yang mereka miliki.

Meskipun gratis, pelaksanaan Greget Sejarah tetap menghadirkan pemateri sejarah mumpuni. Dalam kunjungan SDN Makamhaji 03, Greget Sejarah menghadirkan ketua Solo Soceiteit, Deni Saptoni.

Advertisement

Egi mengaku pelaksanaan tidak luput dari donatur yang memiliki kepedulian sejarah yang tinggi. Meski begitu, rombongan kunjungan hanya memiliki kuota 50 siswa dan siswi saja beserta beberapa guru mereka.

Ketua Solo Societeit, Deni Saptoni, beranggapan bahwa anak-anak dan siswa sekolah adalah pelestari sejarah kelas akar rumput yang tidak bisa dianggap sebelah mata.

“Anak-anak merupakan kunci sejarah terawat dan tetap diingat di masyarakat, entah itu baik atau buruk. Kalau yang asli Kartasura saja tidak tahu mengenai Petilasan Keraton Kartasura, bisa apa jadinya? Tentunya kita tidak ingin situs sejarah yang penting ini hancur dimakan waktu dan ketidaktahuan,” ujar Deni kepada Solopos.com, selepas acara.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, banyak siswa SDN Makamhaji 03 yang kurang mengenal situs sejarah Petilasan Keraton Kartasura itu sendiri. Meski begitu, penjelasan Deni sebagai pemandu dan pemateri acara membuat sebagian besar siswa menjadi paham.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif