News
Rabu, 24 September 2014 - 15:40 WIB

SAPI PEMAKAN SAMPAH : Ini Zat yang Terkandung Dari Sapi yang Makan Sampah

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - TPA PUTRI CEMPO -- Aktivitas keseharian di TPA Putri Cempo, Solo. Rencana pelelangan proyek pengelolaan TPA ini harus kembali ke tahap awal akibat dokumen lelang yang dinbilai tak layak. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Harianjogja.com, BANTUL-Hasil penelitian Universitas Diponegoro pada 2002 menunjukan sapi yang makan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) diketahui tercemar logam berat hingga melampaui ambang batas yang ditetapkan Departemen Kesehatan RI, WHO, JECFA, Inggris, Ameriksa Serikat dan Australia.

Jenis logam berat yang terkandung dalam daging sapi yang digembalakan di TPA sampah tersebut antara lain Mercury (Hg), Cadmium (Cd) dan Cobalt (Co). Residu logam berat terdapat pada semua daging maupun bagian-bagiannya, yaitu meliputi daging bagian paha, daging bagian punggung, hati, rumen, abomasum, usus, lemak abdominal dan darah. Berikut penjelasan mengenai zat-zat berbahaya tersebut :

Advertisement

Cadmium (Cd)
Merupakan logam berat yang berbahaya karena elemen ini beresiko tinggi terhadap pembuluh darah. Cadmium berpengaruh terhadap manusia dalam jangka waktu panjang dan dapat terakumulasi pada tubuh khususnya hati dan ginjal. Jumlah normal kadmium di tanah berada di bawah 1 ppm, tetapi angka tertinggi (1.700 ppm) dijumpai pada permukaan sample tanah yang diambil di dekat pertambangan biji seng (Zn).

Mercury (Hg)
Keracunan kronis oleh merkuri dapat terjadi akibat kontak kulit, makanan, minuman, dan pernapasan. Toksisitas kronis berupa gangguan sistem pencernaan dan sistem syaraf atau gingvitis.Akumulasi Hg dalam tubuh dapat menyebabkan tremor, parkinson, gangguan lensa mata berwarna abu-abu, serta anemia ringan, dilanjutkan dengan gangguan susunan syaraf yang sangat peka terhadap Hg dengan gejala pertama adalah parestesia, ataksia, disartria, ketulian, dan akhirnya kematian.

Cobalt (Co)
Menyebabkan penyakit kronis jika terpapar dlaam jumlah berlebihan dan di atas ambang batas. Seperti logam berat lainnya, Cobalt bisa berdampak pada penyakit janting ginjal dan penyakit berbahaya lainnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif