News
Kamis, 25 Oktober 2018 - 15:20 WIB

Sandiaga Uno Diklaim Hatta Baru, Timses Jokowi: Kemarin Ratna Dibilang Cut Nyak Dien

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, Raja Juli Antoni, mengkritik penyebutan Sandiaga Uno sebagai bagian baru dari proklamator Mohammad Hatta. Dia menyebut klaim yang dilakukan kubu rivalnya sebagai politik manipulatif.

Selain itu, dia menilai kubu lawan tidak mempelajari ilmu sejarah. Sebab, sebelumnya Ratna Sarumpaet (RS) juga sempat disamakan dengan sosok Cut Nyak Dien sebelum mengakui kebohongannya soal cerita penganiayaan.

Advertisement

“Pertama mereka enggak paham sejarah Indonesia. RS dibilang sama dengan Cut Nyak Dien. Sekarang Sandi disamakan dengan Bung Hatta. Coba baca lagi buku sejarah siapa Bung Hatta dan Cut Nyak Din,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (25/10/2018).

Pria yang akrab disapa Toni ini juga menyebut kubu lawan melakukan tindakan politik manipulatif demi kegiatan politik jangka pendek. Raja juga menilai kubu lawan telah melakukan pembodohan kepada masyarakat secara massif.

“Ini bagian dari politik manipulatif. Tidak hanya angka kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan yang dimanipulasi, sejarah nasional pun dimanipulasi demi kepentingan politik jangka pendek,” pungkasnya.

Advertisement

Sebelumnya, Mustika Jusuf Hatta, cucu dari proklamator Mohammad Hatta geram dengan Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi Dahnil Nazar Simanjutak. Mustika geram setelah melihat video yang diunggah Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Fadli Maldini berdurasi 2 menit 10 detik itu yang berisi ucapan Dahnil soal mengapa Sandiaga Uno dipilih sebagai calon presiden.

Dahnil menyebut Prabowo Subianto sebagai model baru dari kombinasi sosok Bung Karno dan Jenderal Soedirman, sedangkan Sandiaga Uno sebagai bagian baru dari Mohammad Hatta. Gustika pun angkat suara dalam Twitternya pada Rabu (24/10/2018).

“Tidak kenal dengan Bung Hatta tidak usah mengibaratkan sebagai Bung Hatta. tidak elok menggunakan nama beliau (dan Eyang Karno) demi kepentingan politik. I’m so done, setiap pilpres nama beliau digadai-gadai. it’s getting old @Dahnilanzar,” tulis akun @Gustika.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif