News
Senin, 17 April 2023 - 14:49 WIB

Sambut Lebaran, 156 Siswa SDN Nayu Barat 2 Nusukan Cuci Sarung dan Mukena

Dhima Wahyu Sejati  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siswa SDN Nayu Barat, Nusukan, Solo sedang mencuci sarung di halaman sekolah, Senin (17/4/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Sebanyak 156 siswa SDN Nayu Barat 2, Nusukan, Solo mencuci sarung dan mukena dalam rangka menyambut Lebaran di halaman sekolah setempat, Senin (17/4/2023).

Kepala SDN Nayu Barat 2, Wahyu Ratnawati, mengatakan kegiatan tersebut diikuti seluruh siswa dari kelas 1 sampai 6. Dia mengatakan cuci sarung bersama ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka dalam mengimplementasikan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Advertisement

“Mencuci sarung dan mukena ini kita melibatkan semua siswa, yang muslim membawa perlengkapan untuk menyambut Hari Raya Idulfitri agar bersih pakaian dan hatinya,” kata dia ketika ditemui di sekolah, Senin.

Yang terlibat dalam kegiatan tersebut tidak hanya siswa yang beragama Islam, namun siswa Kristiani juga turut membantu dan terlibat mencuci sarung dan mukena. “Yang Kristiani membantu untuk penyediaan ember, sabun, air, dan membantu cuci juga,” kata dia. 

Advertisement

Yang terlibat dalam kegiatan tersebut tidak hanya siswa yang beragama Islam, namun siswa Kristiani juga turut membantu dan terlibat mencuci sarung dan mukena. “Yang Kristiani membantu untuk penyediaan ember, sabun, air, dan membantu cuci juga,” kata dia. 

Selain kegiatan tersebut, dia mengatakan terdapat serangkaian kegiatan lain, yakni pesantren kilat dan paska. Masing-masing diikuti oleh siswa muslim dan siswa kristiani.

Kemudian juga terdapat kegiatan membaca buku Iqra’ dan Al-Qur’an bagi yang muslim. Lalu membaca Alkitab bagi siswa yang beragama Kristen.

Advertisement

Dia mengatakan sengaja mendidik anak untuk saling kerja sama dan memiliki empati meski berbeda agama. Menurutnya nilai-nilai toleransi harus dipahamkan sejak dini melalui pembelajaran di sekolah. 

“Kita memberikan pemahaman ke anak-anak kalau sesama teman meski beda agama harus rukun. Termasuk ya tidak boleh membuli,” lanjut dia.

Selain itu, menurutnya beberapa siswa ada yang kesulitan mengikuti pembelajaran berupa baca Iqro’ atau pun baca Alkitab. “Siswa ternyata malah saling membantu, yang bisa turut mengajar temannya yang belum bisa,” kata dia. 

Advertisement

Presiden Republik Aeng Aeng, Mayor Haristanto yang juga menjadi inisiator kegiatan sengaja mengajak siswa SDN Nayu Barat 2 mencuci sarung dan mukena. 

“Selain karena misi toleransi tadi, yang jelas ini merupakan simbolisasi anak-anak menyambut Idulfitri,” kata dia.

 

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif