News
Selasa, 1 Oktober 2019 - 17:35 WIB

Saluran Irigasi Disumbat Orang, Petani Wonorejo Karanganyar Meradang

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KARANGANYAR — Petani di Desa Wonorejo, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar, mengeluhkan debit air Sungai Walikan yang masuk ke irigasi sawah mereka sangat kecil.

Warga menduga saluran air irigasi mereka sengaja disumbat orang tak bertanggung jawab. Berdasarkan pantauan Solopos.com di lokasi, belum lama ini, Sungai Walikan dibendung dan dipasangi tiga pipa.

Advertisement

Dua pipa untuk irigasi di sembilan dusun Desa Wonorejo dan Desa Wonokeling. Satu pipa lainnya untuk kebutuhan air minum.

Kepala Dusun Kalimo Desa Wonorejo, Tardi Wiknyo Sutarno, 64, menduga ada oknum yang sengaja menyumbat pipa ke saluran irigasi pakai dedaunan. “Saya pernah menemui pipa disumbat pakai daun. Banyak petani yang mengeluh saat musim kemarau. Padahal kalau pipa tidak disumbat debit airnya cukup untuk irigasi sawah,” kataya kepada Solopos.com.

Dia menjelaskan ada perjanjian dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Wonogiri sejak 1990-an untuk membagi air dengan perbandingan 2:3 untuk warga dan 1:3 untuk PDAM. Bendungan dan pipa dibangun lima tahun lalu.

Advertisement

Kepala Dusun Nongko Gadung, Daryanto, menjelaskan banyak sawah yang dialihkan menjadi ladang untuk ditanami sayuran karena kurangnya debit air dari Sungai Walikan. Pada musim kemarau para petani menjaga bendungan pada malam hari untuk memastikan pasokan air.

“Warga sering menjumpai saluran air ditutup dengan papan kayu oleh oknum. Mereka biasa menyumbat saluran pada malam hari. Tidak ada yang tahu siapa pelakunya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Wonorejo, Sularno, saat ditemui Solopos.com, Selasa (1/10/2019), menjelaskan sudah melakukan musyawarah antara warga dan PDAM Wonogiri terkait saluran air yang diduga disumbat itu.

Advertisement

Sularto mengatakan permasalahan sudah selesai. “Iya ada oknum. Masih ada. Mereka menutup saluran pada malam hari,” ujarnya.

Dia menjelaskan kerja sama dengan PDAM Wonogiri dilakukan sejak puluhan tahun lalu sampai akhir 2020. Wilayah yang terdampak pembagian saluran irigasi mendapatkan Rp50 juta per tahun dari PDAM. Dana tersebut dibagi kepada sembilan dusun.

 

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif