News
Senin, 26 Februari 2024 - 20:18 WIB

Salaman antara AHY dan Moeldoko Dinilai Tak Bermakna

Surya Dua Artha Simanjuntak  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kanan) berjabat tangan dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kiri) disaksikan Menteri LHK Siti Nurbaya (kedua kiri) dan Menkopolhukam Hadi Tjahjanto jelang Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2/2024). (Antara/Sigid Kurniawan)

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K. Harman, menyebut momen Moeldoko dan AHY bersalaman menjelang rapat terbatas (ratas) kabinet hari ini, Senin (26/2/2024) hanya sebatas formalitas.

Dia tetap meminta Kepala Staf Kepresiden (KSP), Moeldoko, meminta maaf kepada Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Advertisement

Benny mengakui, Moeldoko dan AHY sudah sempat bersalaman dalam rapat kabinet pada Senin siang. Meski demikian, menurutnya, permasalahan antara Moeldoko dengan AHY belum selesai.

“Ya Moeldoko harus minta maaf sama Pak AHY, secara resmi. Pak Moeldoko harus menunjukkan sikap kenegaraan, bahwa apa yang dia lakukan salah. Salahnya itu bukan karena politik tapi karena hukum,” ujar Benny di Bentara Budaya, Jakarta Pusat.

Advertisement

“Ya Moeldoko harus minta maaf sama Pak AHY, secara resmi. Pak Moeldoko harus menunjukkan sikap kenegaraan, bahwa apa yang dia lakukan salah. Salahnya itu bukan karena politik tapi karena hukum,” ujar Benny di Bentara Budaya, Jakarta Pusat.

Anggota Komisi III DPR ini menyatakan, yang terjadi antara AHY dan Moeldoko sebelum rapat kabinet hanya sebuah formalitas.

Lebih lanjut, dia merasa Moeldoko tidak perlu sowan kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Benny merasa, Moeldoko hanya perlu menyampaikan minta maaf secara terbuka.
“Salaman tanpa makna toh, tidak meaningfull,” katanya.

Advertisement

Sengketa itu berakhir dengan ditolaknya peninjauan kembali (PK) yang diajukan Moeldoko ke Mahkamah Agung (MA) pada Agustus 2023 lalu, terkait dengan surat keputusan kepengurusan Partai Demokrat versi AHY. Setelah ratas, Moeldoko menilai interaksinya dengan AHY merupakan hal yang biasa.

Hal itu lantaran keduanya kini merupakan rekan satu kabinet pemerintahan, yaitu Kabinet Indonesia Maju Joko Widodo-Maruf Amin.

Mantan Panglima TNI itu juga memastikan bahwa riwayat konfliknya dengan AHY tidak akan mengganggu hubungan kerja antar sesama pejabat pemerintahan. Dia bahkan membuka kemungkinan mengundang AHY apabila ada rapat dengan Kantor Staf Kepresidenan.

Advertisement

“Kita berbicara efektifitas pemerintah. Tidak ada [kecanggungan]. Nanti kalau ada rapat di KSP kita undang enggak ada masalah,” ujarnya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Salaman dengan AHY di Ratas, Partai Demokrat Tetap Minta Moeldoko Minta Maaf”

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif