News
Senin, 11 April 2011 - 11:02 WIB

Saksi ahli: Pelatihan Aceh merupakan teror

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–Psikolog Universitas Indonesia (UI), Sarlito Wirawan mengatakan bahwa pelatihan militer yang diyakini jaksa atas sepengetahuan Abu Bakar Baasyir sebagai tindakan teror masyarakat. Aktifitas milisi itu untuk menimbulkan rasa takut yang luas.

“Pelatihan militer di Aceh merupakan teror yang terjadi di masyarakat yang baru selesai dari konflik politik, GAM. Ada masyarakat yang disandera rasa cemas dan ketakutan. Teror adalah efek bukan tujuan langsung. Teror sesuai pesan politik yaitu menimbulkan rasa takut yang luas,” kata Sarlito Wirawan saat bersaksi untuk terdakwa Abu Bakar Baasyir di PN Jakarta Selatan, Senin (11/4/2011).

Advertisement

Teror pelatihan militer itu, imbuh Sarlito, mempunyai dampak lebih luas usai media massa ikut menyiarkan.

“Kelompok pelatihan menimbulkan rasa takut. Setelah dimediakan, dari mikro sampai makro menimbulkan rasa takut timbulnya perang. Rasa teror setelah terjadi penangkapan, penyanderaan, kontak senjata dan dimediamassakan, masyarakat menjadi takut,” terang Sarlito.

Sarlito juga membedakan tindakan teroris dengan mafia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Advertisement

“Perbedaan dengan mafia, terdapat perbedaan politik sehingga rasa takut yang ditimbulkan tidak meluas. Pelatihan GAM adalah berperang dengan pemerintahan pusat dan masyarakat Jawa. Sementara pelatihan Aceh tidak dikenal dari mana,” jelas Sarlito.

“Dalam sejarah Indonesia, teror dikembangkan oleh Permesta, DI/TII yang ingin menegakkan negara Islam yang dilanjutkan oleh Jamaah Islamiyah dan dikembangkan oleh kelompok seperti Imam Samudera, Gestapu atau yang dikenal G30S/PKI,” tambah Sarlito.

Menanggapi keterangan Sarlito, Abu Bakar Baasyir hanya megomentari soal DI/TII. Menurutnya, cita-cita negara Islam di Indonesia bukanlah perbuatan teror.

Advertisement

“DI/TII bukan teror. Dia mengembangkan agama dalam masyarakat,” ucap Ba’asyir yang buru-buru dipotong oleh ketua majelis hakim, Harri Swantoro.

(dtc/tiw)

Advertisement
Kata Kunci : Ba'asyir Pelatihan Aceh
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif