News
Senin, 13 Januari 2014 - 14:34 WIB

Sakit, Tahanan Kasus Judi di Wonogiri Meninggal

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI--Seorang tahanan titipan kejaksaan negeri Wonogiri di rumah tahanan Wonogiri, Maridi, 50, meninggal dunia setelah dirawat di RSUD dr Soediran Mangun Sumarso (SMS) Wonogiri. Warga Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri yang menjadi tahanan judi meninggal diduga penyakit tekanan darah tinggi.

Informasi yang dihimpun solopos.com, Senin (13/1/2014), korban meninggal di RSUD dr SMS, Minggu (12/1/2014). Selama perawatan di rumah sakit, korban ditunggu oleh anggota keluarga. Kepala Rutan Kelas II Wonogiri, Oga G Darmawan, saat mengonfirmasi solopos.com, Senin, jenazah korban sudah dimakamkan keluarganya Minggu.

Advertisement

Diceritakannya, korban Sabtu sore masih menjadi imam di musala rutan. “Usai salat maghrib, korban terhuyung-huyung. Oleh teman-temannya, korban disandarkan di dinding dan dibawa ke poliklinik rutan. Dokter Sony yang memeriksa korban menyarankan agar korban dirujuk ke rumah sakit karena tensi tinggi. Apalagi kondisi korban saat diperiksa juga tak sadarkan diri,” jelasnya.

Lebih lanjut diceritakannya, setelah berkoordinasi melalui telepon dengan pihak kejari Wonogiri, korban dibawa ke RS untuk dirawat. “Korban masih tahanan kejaksaan atau A2. Selama perawatan di RSUD Wonogiri korban ditunggu anggota keluarga namun Minggu sekitar pukul 01.30 WIB, kami (rutan) mendapat kabar meninggal.”

Oga menegaskan, cerita anggota keluarga sebelumnya korban memiliki riwayat sakit hipertensi. Terpisah, Kasubbag Humas Polres Wonogiri, AKP Siti Aminah mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Tanti Septiyani membenarkan kejadian itu.

Advertisement

Diberitakan sebelumnya, seorang tambang atau pengecer togel, Maridi, 50, warga Kelurahan Bulusari, Kecamatan Slogohimo, 11 November 2013 saat bertransaksi togel di rumah Marinem, tak jauh dari rumah tinggalnya. Saat itu, selain tersangka, polisi menyita barang bukti handphone yang biasa digunakan untuk transaksi togel. Juga lima buah kertas bertuliskan nomer-nomer togel, sebuah kalkulator, sebuah steples dan isinya, uang tunai Rp539.000 serta sebuah tas kecil warna biru tempat menyimpan alat-alat togel.

Menurut Siti Aminah, penyergapan pejudi dilakukan setelah anggota melakukan penyelidikan. “Warga memberitahu di wilayah Gemawang, Kelurahan Bulusari sering berlangsung judi togel. Selama ini judi ternyata masih marak di Wonogiri. Kami berharap warga tak segan-segan melaporkan jika melihat praktik perjudian.”

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif