News
Rabu, 15 Agustus 2012 - 13:30 WIB

SAINS: Teori Baru Kemunculan Mumi

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (en.wikipedia.org)

ilustrasi (en.wikipedia.org)

CHILE—Mumi menjadi bagian budaya masa lampau sejumlah suku di dunia. Namun, alasan mengapa masyarakat tersebut memilih memumikan warganya yang mati masih menjadi tanda tanya.

Advertisement

Peneliti Universidad Católica de Chile mengajukan teori baru terkait hal tersebut. Mereka menduga masyarakat waktu itu kesulitan menangani mayat yang sulit terurai karena lingkungan terlalu kering. Seperti dilansir Phys.org, Rabu (15/8), peneliti yang diketuai ahli ekologi, Pablo Marqueta telah mempublikasikan penelitian tersebut dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.

Menurut hipotesis mereka, suku Chinchorro salah satu suku yang hidup di Chile dan Selatan Peru sekitar 10.000-4.000 tahun silam sebelumnya mengubut mayat warganya yang meninggal. Namun jasad tersebut ternyata tak dapat terurai dan bahkan kembali muncul ke permukaan karena tanah tandus tersapu angin.

Suku yang hidup dengan berburu dan meramu itu tinggal di salah satu kawasan paling kering di dunia, sehingga mayat tidak bisa terurai. Mereka pun mulai mengenal metode mumi untuk menangani jasad yang tak dapat teruai itu. (ali)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Chile Kering Mumi Peru
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif