News
Jumat, 19 November 2021 - 18:53 WIB

Saat Pandemi Covid-19, Kekerasan Akibat Senjata Api di AS Meningkat

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi senjata api. (Freepik)

Solopos.com, MINESOTA – Tingkat kekerasan akibat senjata api di Amerika Serikat (AS) melonjak 30 persen selama tahun pertama pandemi Covid-19.

Dari laporan The Conversation, sebanyak 51.063 insiden kekerasan senjata yang mengakibatkan cedera atau kematian dilaporkan di Amerika Serikat dalam 13 bulan pertama pandemi.

Advertisement

Dikutip Liputan6 dari laman Xinhua, Jumat (19/11/2021) angka itu naik besar dari 38.919 dalam rentang waktu yang sama sebelum pandemi Covid-19.

Penjualan senjata di Amerika Serikat juga tumbuh di awal pandemi, dengan lebih dari 20 persen pembelian dilakukan oleh pembeli pertama.

Advertisement

Penjualan senjata di Amerika Serikat juga tumbuh di awal pandemi, dengan lebih dari 20 persen pembelian dilakukan oleh pembeli pertama.

Baca Juga: Hubungan Memanas, AS Pertimbangkan Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing

“Peningkatan tajam dalam pembelian senjata api ini menimbulkan kekhawatiran serius, karena kombinasi peningkatan stres, gangguan sosial, dan isolasi selama pandemi menciptakan ‘badai kondisi’ yang dapat berkontribusi pada peningkatan kekerasan senjata,” ungkap laporan itu.

Advertisement

“Lonjakan kekerasan senjata di era Covid-19 datang sebagai pengingat nyata bahwa sumber daya kesehatan masyarakat yang lebih besar diperlukan untuk mengatasi dan mencegah kekerasan senjata, bahkan ketika kami terus bekerja untuk mengurangi pandemi,” kata laporan itu.

Baca Juga: Demi Rp285 M, Pasutri Penilap Dana Covid-19 Telantarkan Anak

Sebelumnya, pihak berwenang di Tennessee mengatakan rapper Young Dolph ditembak sampai meninggal pada Rabu (17/11/2021) di toko roti Memphis.

Advertisement

Kepala Polisi Memphis, CJ Davis mengatakan kepada wartawan selama konferensi pers Rabu malam bahwa petugas menanggapi penembakan tengah hari bahwa korbannya adalah Adolph Robert Thornton Jr., berusia 36 tahun, kini dikenal sebagai Young Dolph.

“Penembakan ini adalah contoh lain dari kekerasan senjata yang tidak masuk akal yang telah kita lihat terlalu sering secara lokal dan nasional,” kata Davis.

Davis mengatakan tidak ada informasi tentang tersangka yang tersedia tetapi mengatakan penyelidikan sedang berlangsung dan mereka mendorong siapa pun yang memiliki informasi untuk menghubungi Crime Stoppers, seperti dikutip dari UPI, Kamis (18/11/2021).

Advertisement

“Kematian penembakan tragis artis rap Young Dolph berfungsi sebagai pengingat lain dari rasa sakit yang dibawa oleh kejahatan kekerasan,” kata Wali Kota Jim Strickland di Twitter. “Pikiran dan doa saya bersama keluarga dan teman-temannya.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif