News
Selasa, 10 Agustus 2010 - 10:40 WIB

Rupiah Selasa pagi turun 26 poin

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi (10/8), merosot 26 poin karena pelaku pasar aktif melepas rupiah setelah menteri keuangan menyatakan apresiasi rupiah saat ini terlalu kuat sehingga Indonesia tidak kompetitif.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar turun menjadi Rp 8.950-Rp 8.960 dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 8.924-Rp 8.934 per dolar.

Advertisement

Dirut Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga, di Jakarta, mengatakan, pelemahan rupiah saat ini merupakan yang paling besar dibanding sebelumnya akibat aktifnya pelaku melepas rupiah.

Aktifnya pelaku pasar itu, kata Edwin, setelah Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan bahwa apresiasi rupiah saat ini terlalu kuat sehingga Indonesia tidak kompetitif. Ia juga mengatakan, penguatan rupiah akhir-akhir ini membuat produk ekspor Indonesia di pasar ekspor kurang memiliki daya saing.

Menurut dia, Bank Indonesia (BI) dan pemerintah berusaha kembali mendorong nilai tukar rupiah agar daya saing cukup kuat, meski saat ini masih belum diupayakan. Kondisi nilai tukar rupiah mengalami apresiasi terlalu kuat maka ekspor dari Indonesia akan mengalami tekanan. Dengan penguatan rupiah maka keuntungan yang diperoleh eksportir juga mengalami penurunan, katanya.

Advertisement

Edwin Sinaga mengatakan, posisi rupiah dinilai masih cukup aman, karena posisi di bawah angka Rp 9.000 per dolar, bahkan apabila rupiah dipaksakan untuk kembali ke level Rp 9.000 per dolar juga masih bagus.

“Posisi rupiah yang paling ideal berada pada kisaran Rp 8.975-Rp 9.000 per dolar,” ujarnya.

ant/rif

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif