News
Senin, 7 Januari 2013 - 11:34 WIB

Rupiah Melemah, Untungkan Emiten Tambang

Redaksi Solopos.com  /  Laila Rochmatin  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA –- Tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dinilai akan menguntungkan emiten di sektor perkebunan dan pertambangan.

Kepala Riset PT Bahana Securities Harry Su mengatakan setiap 1% pelemahan nilai rupiah terhadap dollar AS, memiliki sensivitas 1,6% penurunan rasio laba bersih per saham (earnings per share/EPS).

Advertisement

“Seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah yang terlemah di kawasan, kami telah melakukan analisis sensivitas terhadap 74 emiten non finansial,” katanya dalam risetnya, Senin (7/1/2013).

Berdasarkan hasil kajian itu, sambungnya, setiap 1% pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (rerata asumsi Rp9.450), saham non keuangan akan mengalami penurunan EPS sebesar 1,6% yang mencerminkan pertumbuhan 7,8% secara tahunan dari posisi saat ini 9,4%.

Selama krisis Eropa masih belum terselesaikan, menurutnya, nilai tukar rupiah akan tetap tertekan terhadap dollar AS. “Kami mencatat tahun lalu dollar AS menguat 6,2 persen terhadap rupiah pada level Rp9.638,” ujarnya.

Advertisement

Dalam kondisi pelemahan nilai tukar rupiah tersebut, Harry mengatakan emiten sektor pertambangan emas, batu bara, dan perkebunan akan diuntungkan seperti Aneka Tambang, Sampoerna Agro, Salim Ivomas, Astra Agro, Timah, dan United Tractors.

“Akan tetapi, kami mengingatkan investor bahwa keuntungan dari pelemahan rupiah bisa secara mudah di offset oleh penurunan harga komoditas yang cenderung terjadi seiring penguatan dollar AS,” jelasnya.

Di pihak lain, Harry menilai pelemahan nilai tukar rupiah akan menggerus keuntungan emiten yang memiliki utang dollar AS dengan jumlah besar seperti PT Delta Dunia Tbk, PT Bakrie Plantations Tbk, dan PT Indosat Tbk.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif