News
Jumat, 3 Februari 2012 - 10:12 WIB

Rupiah Jumat Pagi Melemah 60 Poin

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA- Mata uang rupiah, Jumat (3/2/2012) pagi, bergerak melemah 60 poin terhadap dolar AS dipicu oleh pelaku pasar global masih khawatir atas risiko gagal bayar utang Yunani.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta Jumat pagi bergerak melemah 60 poin ke posisi Rp8.990 dibanding sebelumnya Rp8.930 per dolar AS.

Advertisement

“Rupiah berbalik melemah terhadap dolar AS seiring kembali munculnya kekhawatiran atas resiko ‘default’ (gagal bayar) Yunani,” kata analis Monex Investindo Futures Johanes Ginting di Jakarta, Jumat.

Sebelumnya, kata dia, sentimen positif dari Eropa mendorong penguatan rupiah kemarin (2/1). Data manufaktur di kawasan Eropa menunjukkan pertumbuhan yang di atas perkiraan.

Meski demikian, lanjut dia, resiko gagal bayar utang Yunani pada 20 Maret mendatang masih membayangi, sementara Portugal juga beresiko menjadi negara berikutnya.

Advertisement

“Diharapkan ada kemajuan dalam negosiasi hutang Yunani untuk menghindari ‘default’ sehingga akan berdampak lebih signifikan dalam waktu dekat. Kuatnya permintaan pada lelang obligasi Perancis dan Spanyol hanya berdampak kecil,” katanya.

Ia menambahkan, kecemasan pertumbuhan global juga menjadi katalis sentimen terhadap aset beresiko di pasar negara berkembang salah satunya di Indonesia. Kondisi global yang tidak menentu, pelaku pasar juga banyak mengallihkan asetnya dalam bentuk emas dikarenakan mempunyai fundamental kuat.

Analis Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih menambahkan, pelaku pasar global masih menunggu keputusan para kreditur Yunani, dan membaiknya data ekonomi AS mendorong dolar AS kembali menguat.

Advertisement

“Gubernur the Fed AS mengemukakan, adanya perbaikan di pasar tenaga kerja dan produksi AS, tetapi tetap memperingatkan ketidakpastian terhadap outlook mendatang. Kesepakatan antara Yunani dengan krediturya untuk restrukturisasi utangnya pada akhir minggu ini ditunggu pelaku pasar,” tambahnya. Antara

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif