Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
“Tentu akan dilakukan penyelidikan terhadap penyebab runtuhnya jembatan,” kata Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono yang tengah berada di Kalimantan Timur bersama Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Minggu (27/11/2011). Berdasarkan hasil investigasi sementara yang dia dapatkan dari lokasi jembatan runtuh adalah infrastruktur yang berusia sekitar 10 tahun tersebut tidak dalam proses perbaikan.
“Informasi yang saya terima dari pihak pemborong diketahui bahwa jembatan tersebut tidak dalam proses perbaikan melainkan baru masuk tahap persiapan perbaikan,” katanya. Bahkan, tambah Agung, sejumlah pekerja yang sedang mempersiapkan proses perbaikan ikut menjadi korban luka dalam insiden tersebut. Namun Agung mengatakan, disamping itu pemerintah juga tetap memikirkan langkah yang perlu dilakukan agar aktifitas masyarakat tidak terganggu akibat runtuhnya jembatan.“Masih ada waktu untuk melakukan penyelidikan. Namun yang terpenting sekarang adalah pemerintah menyiapkan dua kapal feri penyeberangan untuk menggantikan fungsi Jembatan Kutai Kartanegara yang runtuh,” katanya. Menko Kesra menjelaskan, jembatan yang runtuh selama ini telah menjadi urat nadi ekonomi warga Tenggarong dan sekitarnya.
Menko Kesra juga mengatakan, terkait runtuhnya jembatan Kutai Kartanegara maka pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum akan melakukan audit terhadap jembatan tua di seluruh Indonesia. “Akan dilakukan audit terhadap jembatan tua khususnya yang berusia di atas 10 tahun,” katanya.
Jembatan Kutai Kartanegara adalah jembatan yang melintas di atas sungai Mahakam. Bentang bebasnya, atau area yang tergantung tanpa penyangga mencapai 270 meter dari total panjang jembatan sekitar 500 meter. Jembatan tersebut merupakan sarana penghubung antara kecamatan Tenggarong Seberang, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
JIBI/SOLOPOS/Ant