News
Jumat, 15 Juli 2022 - 00:35 WIB

Rugikan Negara Rp115 M, Eks Pimpinan Bank Jateng Divonis 13 Tahun

Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hakim ketua Joko Saptono membacakan putusan kasus korupsi Bank Jateng Cabang Blora dalam sidang, di Pengadilan Tipikor Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/7/2022). (ANTARA/I.C.Senjaya)

Solopos.com, SEMARANG – Mantan Pimpinan Bank Jateng Cabang Blora, Jawa Tengah, Rudatin Pamungkas dijatuhi hukuman 13 tahun penjara dalam kasus korupsi pembiayaan proyek perumahan yang merugikan negara sekitar Rp115 miliar pada 2018 hingga 2019.

Hukuman yang dibacakan hakim ketua Joko Saptono dalam sidang, di Pengadilan Tipikor Semarang, Kamis, tersebut lebih berat dari tuntutan jaksa selama 10,5 tahun penjara.

Advertisement

Selain hukuman badan, hakim juga menjatuhkan hukuman denda sebesar Rp650 juta yang jika tidak dibayarkan, maka akan diganti dengan kurungan selama 6 bulan.

Meski dihukum lebih berat dari tuntutan jaksa, terdakwa tidak diwajibkan membayar uang pengganti kerugian negara.

Baca Juga: Diduga Korupsi Pinjaman Bergulir Rp1 Miliar, Pria Lansia Solo Ditahan

Advertisement

“Terdakwa tidak menikmati hasil korupsi,” kata Joko dalam sidang yang diikuti terdakwa secara dari dari Lapas Blora itu, seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Menurut dia, terdakwa terbukti bersalah melanggar Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 yang telah diubah dan ditambahkan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Dalam pertimbangannya, hakim menilai terdakwa telah memperkaya dua terdakwa lain dalam perkara ini, yakni Direktur PT Gading Mas Properti Ubaydillah Rouf, dan Direktur PT Lentera Emas Raya Teguh Kristiono.

Advertisement

Baca Juga: Selesai Dibui, Eks Penyidik KPK Brotoseno Dipecat dari Polri

Perbuatan terdakwa, ujar dia, juga telah menyebabkan kerugian negara.

Hakim menilai terdakwa tidak mematuhi prosedur operasional dalam proses pengajuan hingga pencairan kredit yang akhirnya macet tersebut.

Atas putusan tersebut, baik jaksa penuntut umum maupun terdakwa sama-sama menyatakan pikir-pikir.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif