News
Minggu, 10 Maret 2013 - 23:25 WIB

Royal Ambarrukmo Hotel Hadirkan Tradisi Patehan

Redaksi Solopos.com  /  Laila Rochmatin  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tradisi Patehan yakni menikmati teh ala Kraton Ngayogyakarta yang dilestarikan Royal Amabarrukmo Yogyakarta Hotel di Pendopo Agung, Jumat (8/3/2013).(JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Tradisi Patehan yakni menikmati teh ala Kraton Ngayogyakarta yang dilestarikan Royal Amabarrukmo Yogyakarta Hotel di Pendopo Agung, Jumat (8/3/2013).(JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

JOGJA – Kekayaan tradisi budaya yang dimiliki Jogja, tak serta merta ditinggalkan begitu saja. Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hotel mencoba mengangkat kembali tradisi Patehan dan Jemparingan menjadi salah satu daya tarik yang ditawarkan Jogja sebagai kota budaya.

Advertisement

“Dua tradisi ini menjadi daya tarik tersediri bagi tamu di area heritage Jogja, di mana kami masih menjunjung tinggi tradisi dan budaya tersebut di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo,” ujar Public Relations Manager Wiwied A. Widyastuti, Jumat (8/3/2013).

Wiwied memaparkan tradisi patehan merupakan tradisi menyajikan teh ala Kraton Ngayogyakarta yang mencoba diangkat kembali dalam Pendopo Daily Activity.  Tradisi ini biasa dilakukan raja-raja Jawa sambil menikmati jemparingan atau panahan yang biasa dilakukan di jaman kerajaan Mataram.

“Jemparingan dan Patehan menjadi kegiatan rutin yang digelar setiap Jumat sore di pendopo ini. Kali ini kami mengajak para awak media untuk mencoba mengikuti tradisi ini, para tamu juga dapat bergabung mencoba mengikuti prosesi tradisi ini,” papar Wiwied.

Advertisement

Mendedikasikan diri sebagai mitra seni dan budaya, Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hotel turut menggandeng Paguyuban Jemparingan Mataram Mardirasa. Setiap hari Jumat pukul 15.00 WIB kegiatan jemparingan digelar di area Pendopo Agung Royal Ambarrukmo.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif